Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Virus corona baru terus menyebar. Hong Kong dan Macau, Rabu (22/1), mengkonfirmasi kasus pertama virus itu setelah mewabah di Kota Wuhan, China.
Dengan kasus di Hong Kong dan Macau, virus misterius mematikan itu semakin menyebar di luar China. Sebelumnya di Korea Selatan, Thailand, Jepang, Amerika Serikat, dan Taiwan.
Penyiar televisi lokal RTHK, Cable TV, dan TVB mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya melaporkan, orang yang terinfeksi virus corona baru tiba di Hong Kong dari China dengan menumpang kereta cepat.
Baca Juga: Trump: AS punya rencana mengatasi virus corona baru
Saat ini, melansir Reuters dari laporan ketiga stasiun televisi lokal Hong Kong itu, orang tersebut sudah menjalani karantina di Rumahsakit Queen Elizabeth.
Sementara kasus pertama di Macau adalah seorang pengusaha wanita berusia 52 tahun dari Wuhan yang melapor ke rumahsakit setempat pada Selasa (21/1).
Menteri Sosial dan Budaya Macau Ao Leong Lu, Rabu (22/1), mengatakan, wanita itu naik kereta cepat ke Kota Zhuhai, China pada 19 Januari. Kemudian, ia naik bus ke Makau.
Baca Juga: Awas! China memperingatkan, virus corona baru bisa bermutasi
Dia makan malam bersama dua teman, lalu pergi ke hotel dan menghabiskan waktu lama di kasino. Saat ini, dia dalam kondisi stabil di ruang isolasi. Kedua temannya juga berada dalam ruang isolasi.
mengutip Channelnewsasia.com, Ao menyebutkan, pihak berwenang sedang berkoordinasi dengan enam perusahaan kasino untuk memasang mesin pemindai suhu di semua pintu masuk kasino.
Sebanyak 405 pintu masuk tamu dan 47 pintu masuk karyawan di kasino telah dilengkapi dengan alat pemindai suhu portabel. Lalu, semua staf kasino harus mengenakan masker bedah.
Baca Juga: Lupakan politik, Presiden Taiwan minta China berbagi informasi soal virus corona
Sedang Hong Kong telah menyebarkan mesin pemindai suhu di bandara dan stasiun kereta cepat. Penumpang pesawat harus mengisi formulir pernyataan kesehatan.
Lalu, rumahsakit-rumahsakit di bekas jajahan Inggris itu menyiapkan total 500 ruang isolasi, dengan lebih banyak bangsal biasa yang akan dikonversi jika diperlukan.