Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Peringkat Inggris dan AS Mengejutkan
Inggris menempati peringkat ke-30, naik dua tingkat dari tahun 2024. Sementara Amerika Serikat justru berada jauh di bawah, yakni di peringkat ke-128 dari total 163 negara.
Meskipun skornya tidak berubah, laporan menyoroti meningkatnya ketegangan politik dan polarisasi dalam negeri sebagai penyebab turunnya peringkat AS.
5 Negara Paling Tidak Damai
- Rusia
- Ukraina
- Sudan
- Republik Demokratik Kongo
- Yaman
Wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara tetap menjadi kawasan paling tidak damai di dunia pada 2025. Di Sub-Sahara Afrika, 35 dari 43 negara mengalami konflik dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: Perang Dunia III Sudah Dimulai? Ini Skenario yang Ditakuti
Potensi Perang Besar
IEP menyebut beberapa kawasan memiliki risiko tinggi memasuki perang besar, termasuk Kashmir, Sudan Selatan, Ethiopia dan Eritrea, Republik Demokratik Kongo, serta Suriah.
Jumlah negara yang dianggap memiliki pengaruh geopolitik global meningkat pesat. Jika pada akhir Perang Dingin hanya 13 negara yang tergolong berpengaruh, kini jumlahnya melonjak menjadi 34.
China menjadi negara dengan peningkatan pengaruh terbesar sejak era Perang Dingin. Negara lain seperti Arab Saudi, Turki, India, Uni Emirat Arab, Israel, Afrika Selatan, Brasil, dan Indonesia juga termasuk dalam kategori regional power yang berpengaruh.
Titik Balik Tatanan Global
Pendiri dan ketua IEP, Steve Killelea, menyebut dunia kini berada di titik kritis. “Konsep ‘perang tanpa akhir’ kini lebih nyata dibandingkan kapan pun dalam sejarah,” katanya.
Ia menilai meningkatnya kekuatan negara-negara menengah, persaingan kekuatan besar, dan beban utang negara-negara rapuh menjadi pendorong perubahan tatanan dunia yang belum sepenuhnya bisa dipahami bentuk akhirnya.