kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tegang, Moskow ancam membalas setelah pasukan AS terobos perairan Rusia


Senin, 30 November 2020 / 07:58 WIB
Tegang, Moskow ancam membalas setelah pasukan AS terobos perairan Rusia
ILUSTRASI. Rusia menuntut AS agar menghentikan aksi pelanggaran perairan teritorialnya. REUTERS/Ahmad Masood


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia menuntut AS agar menghentikan aksi pelanggaran perairan teritorialnya. Rusia juga mengatakan berhak untuk membalas tindakan AS.

Express.co.uk memberitakan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk perjalanan kapal perusak USS John S McCain ke perairan Rusia di Peter the Great Gulf. Dalam pernyataannya, kementerian menyatakan bahwa pihaknya melihat langkah AS sebagai provokasi terbuka yang bertujuan melanggar perdamaian dan ketertiban di perairan.

Ia juga mengatakan, Rusia berhak untuk membalas atas insiden tersebut.

Kementerian menambahkan, setiap upaya Washington untuk merusak kedaulatan Rusia di wilayah perairan tidak dapat diterima.

Pernyataan itu muncul setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kapal perusak Angkatan Laut AS telah memasuki perairan teritorial Rusia sejauh dua kilometer di Laut Jepang.

Baca Juga: Siap perang, Xi Jinping ke militer China: Jangan takut mati!

Insiden itu terjadi pada Selasa di wilayah perairan yang berbatasan dengan Jepang, Rusia, dan Korea.

Kapal anti-kapal selam Armada Pasifik Rusia Admiral Vinogradov mengeluarkan peringatan kepada kapal AS yang dilaporkan berlayar ke perairan netral.

Menanggapi Rusia, Armada Ketujuh AS mengatakan USS John McCain belum "diusir" dari negara mana pun.

Militer AS mengklaim kapal perusak itu sedang melakukan operasi untuk memastikan kebebasan navigasi.

Baca Juga: AS beri sanksi perusahaan China dan Rusia karena dinilai membantu program rudal Iran

Mereka juga mengatakan, AS tidak setuju bahwa Peter the Great Bay adalah "pelabuhan bersejarah" di bawah hukum internasional.

Militer AS mengklaim Uni Soviet menyatakan bahwa wilayah tersebut menjadi bagian dari perairan teritorial Rusia pada tahun 1984.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menggunakan komunikasi internasionalnya untuk memperingatkan kapal AS tentang kemungkinan menggunakan aksi kekerasan untuk mengeluarkan penyusup dari perairan teritorial.

Seorang juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Pernyataan Federasi Rusia tentang misi ini tidak benar. USS John S. McCain tidak 'diusir' dari wilayah negara mana pun. McCain melakukan FONOP ini sesuai dengan hukum internasional dan terus melakukan operasi normal di perairan internasional.”

Dia menambahkan bahwa AS tidak akan pernah "tunduk" dalam intimidasi atau dipaksa oleh Rusia.

Juru bicara itu menambahkan: “Operasi tersebut mencerminkan komitmen kami untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penggunaan laut yang sah sebagai prinsip, dan Amerika Serikat tidak akan pernah tunduk dalam intimidasi atau dipaksa untuk menerima klaim maritim yang tidak sah, seperti yang dibuat oleh Rusia. Federasi. Dengan melakukan operasi ini, Amerika Serikat menunjukkan bahwa perairan ini bukanlah laut teritorial Rusia dan bahwa Amerika Serikat tidak menyetujui klaim Rusia bahwa Peter the Great adalah" teluk bersejarah "menurut hukum internasional.”

Baca Juga: Tidak memiliki wilayah laut, negara berikut tetap diperkuat angkatan laut

Tahun lalu, Laksamana Vinogradov juga terlibat dalam tabrakan dekat dengan kapal AS di Laut China Timur.

Baik AS dan Rusia saling menyalahkan atas insiden tersebut.

Kedua negara kerap saling tuduh melakukan operasi militer di laut dan udara.

Baca Juga: Hubungan Australia-China memanas, Indonesia ketiban berkah

Hubungan antara AS dan Rusia tetap tegang.

Presiden Rusia Vladimir Putin masih belum memberi selamat kepada Presiden terpilih AS Joe Biden atas kemenangan pemilihannya.

Selanjutnya: Rusia lacak 3.600 pesawat tempur dan 1.300 pesawat mata-mata asing dekati perbatasan



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×