kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Tegang! Rusia Peringatkan Amerika Serikat Tentang risiko Perang Dunia Ketiga


Rabu, 28 Agustus 2024 / 06:51 WIB
Tegang! Rusia Peringatkan Amerika Serikat Tentang risiko Perang Dunia Ketiga
ILUSTRASI. Rusia mengatakan Barat bermain api dengan mempertimbangkan mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan rudal Barat. Sergei Kholodilin/BelTA/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa (27/8/2024), Rusia mengatakan Barat bermain api dengan mempertimbangkan untuk mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan rudal Barat.

Rusia memperingatkan Amerika Serikat bahwa Perang Dunia Ketiga tidak akan terbatas di Eropa.

Mengutip Reuters, Ukraina menyerang wilayah Kursk di Rusia bagian barat pada tanggal 6 Agustus dan telah menguasai sebagian wilayah dalam serangan asing terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia Kedua. 

Presiden Vladimir Putin mengatakan akan ada tanggapan yang pantas dari Rusia terhadap serangan tersebut.

Sergei Lavrov, yang telah menjabat sebagai menteri luar negeri Putin selama lebih dari 20 tahun, mengatakan bahwa Barat berusaha untuk meningkatkan perang Ukraina dan "mencari masalah".

Yakni dengan mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata yang dipasok asing.

Sejak menginvasi Ukraina pada tahun 2022, Putin telah berulang kali memperingatkan tentang risiko perang yang jauh lebih luas yang melibatkan kekuatan nuklir terbesar di dunia. 

Meski demikian, Putin mengatakan Rusia tidak menginginkan konflik dengan aliansi NATO yang dipimpin AS.

Baca Juga: Berat Ongkos Perang, Ukraina Tunda Pembayaran Utang Negara

"Kami kini menegaskan sekali lagi bahwa mereka bermain api - dan mereka seperti anak kecil yang bermain korek api - adalah hal yang sangat berbahaya bagi paman dan bibi dewasa yang dipercayakan dengan senjata nuklir di satu atau beberapa negara Barat," kata Lavrov kepada wartawan di Moskow.

Dia menambahkan, "Warga Amerika dengan tegas mengaitkan pembicaraan tentang Perang Dunia Ketiga sebagai sesuatu yang, harus dihindari, jika itu terjadi, akan memengaruhi Eropa secara eksklusif," kata Lavrov.

Lavrov menambahkan bahwa Rusia sedang "memperjelas" doktrin nuklirnya.

Doktrin nuklir Rusia tahun 2020 menetapkan kapan presidennya akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir. 

Doktin uklir Rusia secara umum akan dilakukan sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya atau senjata konvensional "ketika keberadaan negara terancam".

Baca Juga: Kim Jong Un Memperkenalkan Pesawat Drone Bunuh Diri, Ini Kehebatannya

Tanggapan Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan awal bulan ini bahwa serangan terhadap wilayah Kursk Rusia menunjukkan bahwa ancaman pembalasan Kremlin hanyalah gertakan.

Zelenskiy mengatakan Ukraina, karena pembatasan yang diberlakukan oleh sekutu, tidak dapat menggunakan senjata yang dimilikinya untuk menyerang beberapa target militer Rusia. 

Ia mendesak sekutu untuk lebih berani dalam keputusan mereka tentang cara membantu Kyiv dalam perang.

Rusia telah mengatakan bahwa persenjataan Barat, termasuk tank Inggris dan sistem roket AS, telah digunakan oleh Ukraina di Kursk. Kyiv telah mengonfirmasi penggunaan rudal HIMARS AS untuk menghancurkan jembatan di Kursk.

Washington mengatakan tidak diberitahu tentang rencana Ukraina sebelum serangan mendadak ke Kursk. Amerika Serikat juga mengatakan tidak mengambil bagian dalam operasi tersebut.

Kepala intelijen luar negeri Putin, Sergei Naryshkin, mengatakan pada hari Selasa bahwa Moskow tidak percaya pernyataan Barat bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan serangan Kursk. 

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan keterlibatan Amerika Serikat adalah "fakta yang jelas".

The New York Times melaporkan bahwa Amerika Serikat dan Inggris memberi Ukraina citra satelit dan informasi lain tentang wilayah Kursk pada hari-hari setelah serangan Ukraina.

The Times mengatakan bahwa intelijen tersebut ditujukan untuk membantu Ukraina melacak bala bantuan Rusia dengan lebih baik.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×