kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tekan Risiko, Regulator Bank & Bank Sentral China Sepakat Bikin Aturan Baru Perbankan


Minggu, 19 Februari 2023 / 15:47 WIB
Tekan Risiko, Regulator Bank & Bank Sentral China Sepakat Bikin Aturan Baru Perbankan
ILUSTRASI. Seorang pria berjalan melewati markas besar People's Bank of China (Bank Sentral China) di Beijing, China, 3 Februari 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Regulator perbankan China bersama dengan bank sentral China berencana untuk mengadopsi sistem peraturan yang berbeda untuk menilai kecukupan modal dan manajemen risiko bagi bank komersial. 

Perubahan aturan ini sebagai langkah untuk mencegah risiko dalam sistem keuangan negara dengan lebih baik.

Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China bersama People's Bank of China pada hari Sabtu (18/2) bersama-sama merilis rancangan aturan yang baru.

Mereka menyatakan perubahan aturan bertujuan untuk membantu bank "terus meningkatkan ketepatan pengukuran risiko dan membimbing bank agar bisa melayani ekonomi riil dengan lebih baik."

Rancangan aturan yang mendekatkan sektor perbankan dengan standar global. Pada rancangan beleid itu akan membagi pemberi pinjaman bank menjadi tiga kelompok berdasarkan skala bisnis dan tingkat risiko.

Aturan tersebut akan menerapkan sistem pengaturan yang berbeda untuk bank. 

Pemberi pinjaman dengan skala aset yang relatif besar atau bisnis lintas batas yang relatif besar, akan berada di bawah persyaratan modal yang lebih ketat. Selain itu mereka harus mengungkapkan lebih banyak informasi kepada regulator.

Tidak hanya itu, peraturan baru akan mencakup faktor yang lebih spesifik untuk mengukur eksposur risiko bank terhadap pinjaman hipotek. Misalnya jenis properti, sumber pembayaran, dan rasio pinjaman terhadap nilai pasar atas agunan atau lebih dikenal dengan loan to value (LTV).

Pasar properti China, yang pernah menjadi pilar pertumbuhan, telah melambat tajam selama setahun terakhir. Industri properti tertatih-tatih karena permintaan masyarakat yang rapuh dan maraknya gagal bayar utang yang meningkat terutama oleh pengembang.

Kedua regulator mengatakan penerapan aturan baru akan membuat rasio kecukupan modal di sektor perbankan umumnya tidak berubah. Meskipun rasio untuk beberapa bank akan sedikit mengalami perubahan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×