kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Telepon Putin yang Menakutkan, Yang Terburuk Bakal Segera Datang


Jumat, 04 Maret 2022 / 05:43 WIB
Telepon Putin yang Menakutkan, Yang Terburuk Bakal Segera Datang
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Rusia akan mencapai tujuan intervensi militernya di Ukraina apa pun yang terjadi. Thibault Camus/Pool via REUTERS


Sumber: Daily Beast,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Kamis (3/3/2022) bahwa Rusia akan mencapai tujuan intervensi militernya di Ukraina apa pun yang terjadi.

Melansir Reuters, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah presiden Prancis dan Rusia berbicara melalui telepon, Kremlin menjelaskan tujuannya termasuk demiliterisasi dan netralitas Ukraina.

Kremlin juga menegaskan, setiap upaya oleh Kyiv untuk menunda negosiasi antara pejabat Rusia dan Ukraina akan mengakibatkan Moskow menambahkan lebih banyak item ke daftar tuntutan yang telah ditetapkan.

"Vladimir Putin menguraikan secara rinci pendekatan dan kondisi mendasar dalam konteks negosiasi dengan perwakilan Kyiv. Ditegaskan bahwa, pertama-tama, kita berbicara tentang demiliterisasi dan status netral Ukraina, sehingga menjadi ancaman bagi Federasi Rusia, tidak akan pernah keluar dari wilayahnya," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Sergei Lavrov Sebut Rusia Akan Melanjutkan Perang di Ukraina Sampai Akhir

Ditambahkan pula, "Ditekankan bahwa tugas operasi militer khusus akan dipenuhi dalam hal apa pun, dan upaya untuk mengulur waktu dengan menyeret negosiasi hanya akan mengarah pada tuntutan tambahan pada Kiev dalam posisi negosiasi kami."

Pernyataan itu mengatakan "operasi khusus" Rusia di Ukraina berjalan "sesuai rencana". Laporan tersebut menyebutkan bahwa pasukan Rusia membombardir Kyiv adalah bagian dari "kampanye disinformasi anti-Rusia", dan bahwa pasukan Rusia melakukan semua yang mereka bisa untuk melindungi warga sipil.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang dikatakan tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer negara tetangga selatannya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Baca Juga: Siapkan Sanksi Terbaru atas Invasi ke Ukraina, AS Mengincar Pebisnis dan Elit Rusia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×