Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
Perkembangan bisnis Temp Holdings kian melaju. Perusahaan yang dimiliki Yoshiko Shinohara ini meraih laba sebesar US$ 4,5 miliar di tahun lalu. Laba tersebut meningkat 11% secara year-on-year (yoy). Padahal ekonomi Jepang sejak tahun lalu dalam kondisi yang stagnan. Tak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, Yoshiko juga terus mengembangkan sayap bisnis ke beberapa belahan dunia. Kini jaringan kantor cabang Temp Holding sudah mencapai 508 kantor.
Kinerja Temp Holdings terus meningkat. Pertumbuhan kinerja tak lepas karena kerja keras yang dilakukan Yoshiko Shinohara, sebagai pemilik perusahaan. Bahkan saat ekonomi melambat, Temp Holdings pada tahun fiskal 2016 yang berakhir Maret 2017 mampu meraup laba konsolidasi senilai US$ 157 juta atau tumbuh 2,7% secara tahunan.
Laba meningkat lantaran pendapatan juga tumbuh lumayan. Di periode sama, perusahaan outsourcing terbesar Jepang tersebut mencatatkan kenaikan pendapatan 14,4% menjadi US$ 5,22 miliar.
Kinerja positif Temp yang positif tersebut berandil menambah pundi harta Yoshiko dan menjadikannya wanita pertama asal Jepang yang sukses menjadi miliarder berkat usaha sendiri. Dia juga tercatat sebagai wanita terkaya ke 26 di Asia.
Temp Holdings sejak Juli 2016 mengusung brand perusahaan baru bernama PERSOL Group, sebuah grup korporasi yang bergerak di segmen kepegawaian. Beberapa perusahaan yang tergabung dalam PERSOL Group antara lain Intelligence Bussiness Solution, Ltd, Persol Research and Consulting Co Ltd, Intelligence Ltd dan Persol Research and Development Co.,Ltd.
Perusahaan baru tersebut sejauh ini telah menggandeng 93 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 46 adalah perusahaan yang berdomisili di Jepang dan 47 sisanya tersebar di seluruh dunia.
Ekspansi Yoshiko yang cukup agresif terlihat dari jumlah kantor cabang Temp Holding yang telah tersebar di beberapa negara. Temp Holding memiliki 508 kantor cabang di seluruh dunia, dengan 437 cabang di Jepang.
Perkembangan bisnis Temp Holding tidak hanya karena kerja keras Yoshiko. Ada andil pula sepupu Yoshiko. Kerjasama mereka membuat Temp Holding menjadi perusahaan penyedia jasa outsourcing terbesar di Asia.
Dari awal berdiri pada 1973, kini grup ini telah memiliki lebih dari 37.943 pegawai. Khusus untuk Temp Holdings sendiri tercatat per akhir 2016 jumlah pegawai mencapai 16.542 orang.
Mayoritas atau sekitar 60% dari jumlah pegawai di perusahaan ini berjenis kelamin perempuan. Ini sesuai dengan misi dari Yoshiko yang ingin memajukan kaum perempuan.
Tak hanya menjadi perusahaan yang bisnis kepegawaian papan atas di Asia. Temp Holding juga masuk dalam jajaran perusahaan terbaik urutan tujuh dunia. Perusahaan ini juga telah mencatatkan sebanyak 7 juta para pencari kerja.
Selain melayani para pencari kerja, perusahaan ini juga menggandeng perusahaan yang ingin menawarkan lowongan kerja dengan jumlah klien mencapai 27.000 perusahaan.
Seiring tata kelola perusahaan yang telah mapan dan bagus, perlahan Yoshiko pun menyerahkan mempercayakan pengelolaan perusahaan ke para profesional. Saat ini Yoshiko malah hanya menjadi pemegang saham pengendali dan sama sekali tidak memiliki jabatan di perusahaan yang ia dirikan itu.
Merujuk situs resmi Temp Holdings, Yoshiko memiliki 24,66% saham. Pemegang saham lain adalah The Yoshiko Shinohara Memorial Foundation 5,24%, The Master Trust Bank of Japan Ltd 4,4% dan lainnya.
Kini Yoshiko memiliki lebih banyak waktu luang. Ia pun mengisi waktunya untuk memajukan dunia pendidikan. Dia memiliki The Yoshiko Shinohara Memorial Foundation yang memberikan beasiswa pendidikan bagi anak kurang mampu.
Untuk menghidupi yayasan tersebut, Yoshiko memberikan saham Temp Holding. Sebagian hasil dividen dibagikan untuk yayasan tersebut.
(Selesai)
Berita Terkait
Miliarder wanita pertama dari outsourcing (1)
Bisnis kian melaju, meski ekonomi sedang sulit (2)
