Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Seorang tentara Korea Utara dilaporkan telah membelot ke Korea Selatan dengan melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ) pada hari Selasa (20/8).
Kantor berita Yonhap melaporkan, militer Korea Selatan mendeteksi oknum tentara tersebut masuk dari utara Garis Demarkasi Militer (MDL) dalam Zona Demiliterisasi (DMZ).
Militer Korea Selatan lalu mengirim sejumlah pasukan untuk membantunya tiba di Selatan dengan aman.
Dalam laporan resminya, Kepala Staf Gabungan (JCS) militer Korea Selatan mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara yang membelot merupakan sersan staf.
JCS juga memastikan bahwa sejauh ini belum ada perilaku mencurigakan dari tentara tersebut.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Korea Utara Paling Populer yang Bisa Anda Coba
Jumlah Pembelot Meningkat
Aksi pembelotan tentara ini terjadi sekitar dua minggu setelah seorang warga Korea Utara melintasi zona netral muara Sungai Han yang terletak di sebelah barat perbatasan darat antar-Korea.
Korea Selatan mencatat jumlah pembelot Korea Utara semakin tinggi sejak negara tetangganya itu dilanda kekurangan pangan yang kronis dan penindasan politik yang keras.
Pada semester pertama tahun 2024, jumlah pembelot Korea Utara yang tiba di Korea Selatan mencapai 105 orang, naik dari 99 orang yang tercatat tahun lalu.
Baca Juga: Korea Selatan Alami Aksi Jual secara Panik Mobil Listrik Bekas, Apa Penyebabnya?
Dua Korea sampai saat ini belum secara resmi menyelesaikan perang. Pada tahun 1953 Perang Korea dihentikan dengan kesepakatan gencatan senjata yang masih berlangsung sampai saat ini.
Saat ini kedua negara saling menyerang dengan cara berbeda.
Korea Selatan telah melakukan siaran anti-Korea Utara secara masif dengan memutarkan berita dan musik K-pop melalui pengeras suara di perbatasan setiap hari. Aksi ini semakin intens sejak bulan Juli sebagai balasan atas kiriman balon sampah dari Utara.
Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 3.600 balon sampah sejak tanggal 28 Mei. Aksi ini juga diklaim merupakan respons atas kiriman balon dari Selatan yang berisi selebaran anti-Korea Utara.