kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45867,20   12,42   1.45%
  • EMAS1.357.000 -1,02%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang Balon Antara Korea Utara dan Korea Selatan Bisa Berbahaya, Ini Alasannya


Selasa, 11 Juni 2024 / 08:33 WIB
Perang Balon Antara Korea Utara dan Korea Selatan Bisa Berbahaya, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Perang balon antara Korea Utara dengan Korea Selatan dikhawatirkan akan lepas kendali. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Perang balon antara Korea Utara dengan Korea Selatan dikhawatirkan akan lepas kendali. 

Para pemimpin Korea Utara telah bersumpah akan melakukan pembalasan setelah Korea Selatan melanjutkan siaran kampanye melalui pengeras suara dan para aktivis menyebarkan selebaran propaganda melintasi perbatasan. 

Aksi tersebut meningkatkan “perang balon” yang sedang berlangsung dan merusak hubungan bilateral antar kedua negara yang sudah buruk.

Mengutip The Independent, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah pada hari Minggu, Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengecam Korea Selatan karena menciptakan krisis baru.

“Ini adalah awal dari situasi yang sangat berbahaya,” kata Kim, salah satu anggota rezim yang berpengaruh. 

Dia menambahkan, “Saya dengan tegas memperingatkan Seoul untuk segera menghentikan aktivitas berbahayanya yang akan semakin memicu krisis konfrontasi.”

Tidak lama setelah peringatan Kim, pada Minggu (9/6/2024), militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara kembali mengirimkan ratusan balon berisi sampah melintasi perbatasan dalam serangan kilat baru.

Baca Juga: Korea Utara Kirim 310 Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan dalam Semalam

Mengutip AFP, sejak serangan terakhir dimulai pada Sabtu (8/6/2024) malam, Pyongyang telah mengirimkan sekitar 330 balon yang membawa kantong sampah ke Korea Selatan.

“Sejauh ini, sekitar 80 balon telah jatuh di wilayah kami dan tidak ada yang teridentifikasi di udara,” kata Kepala Staf Gabungan pada Minggu dalam sebuah pernyataan.

Dia menambahkan, analisis menunjukkan tidak ada zat yang berbahaya bagi keselamatan.

Pihak militer mengatakan, balon terbaru tersebut berisi kertas bekas dan plastik.

Pemerintah kota Seoul, serta pejabat di sekitar provinsi Gyeonggi, mengirimkan pesan teks peringatan kepada penduduk pada hari Sabtu, memperingatkan tentang balon tersebut.

Kedua negara bertetangga ini secara sporadis menerbangkan balon berisi materi propaganda melintasi perbatasan bersama sejak perang Korea pada awal tahun 1950an. 

Mereka juga menggunakan siaran radio, pengeras suara, dan selebaran untuk mempengaruhi warga satu sama lain, mempromosikan ideologi dan sistem sosial mereka, serta mendorong tentara untuk membelot.

The Independent melaporkan, perang balon terbaru dimulai bulan lalu ketika Korea Utara melayangkan 200 balon berisi sampah sebagai tanggapan terhadap para aktivis di Korea Selatan, yang mengirimkan balon-balon yang membawa materi propaganda tentang masyarakat demokratis dan perangkat memori dengan video musik K-pop.

Baca Juga: Situasi Panas, Warga Korea Selatan yang Berbatasan dengan Korea Utara Cemas

Perang psikologis tersebut telah berubah menjadi eskalasi nyata, dengan Seoul pekan lalu menangguhkan pakta non-permusuhan tahun 2018 yang bertujuan untuk menurunkan ketegangan militer.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×