kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Perang Balon Antara Korea Utara dan Korea Selatan Bisa Berbahaya, Ini Alasannya


Selasa, 11 Juni 2024 / 08:33 WIB
Perang Balon Antara Korea Utara dan Korea Selatan Bisa Berbahaya, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Perang balon antara Korea Utara dengan Korea Selatan dikhawatirkan akan lepas kendali. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Lee Sung-joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengatakan komentar Kim menandai peningkatan ancaman verbal dari Korea Utara. 

Lee mengklaim bahwa Korea Selatan melakukan siaran di lokasi di mana tentara terlindungi dengan baik dan siap untuk merespons dengan cepat jika diserang.

“Kami tidak berpikir mereka bisa memprovokasi kami dengan mudah,” katanya pada sebuah pengarahan pada hari Senin.

Para pakar strategis mengatakan kegagalan Korea Utara dalam memahami demokrasi berarti “perang balon” bisa menjadi tidak terkendali.

“Seoul tidak menginginkan ketegangan militer di perbatasan antar-Korea dan Pyongyang tidak ingin informasi dari luar mengancam legitimasi rezim Kim,” kata Leif-Eric Easley, profesor di Universitas Ewha, Seoul. 

Easley menambahkan, bagi kedua belah pihak, meningkatnya ketegangan adalah proposisi yang berisiko. 

"Korea Utara mungkin sudah salah perhitungan, karena demokrasi Korea Selatan tidak bisa begitu saja menghentikan peluncuran balon LSM seperti yang diharapkan oleh otokrasi,” paparnya.

Baca Juga: Balas Dendam Atas Balon Sampah, Korsel Bakal Ramaikan Korut dengan Musik K-pop

Easley mengatakan pemerintah Korea Selatan sebelumnya telah mengubah undang-undang yang melarang warganya menerbangkan balon ke Korea Utara. 

“Pada masa pemerintahan konservatif saat ini, pembatasan tersebut dianggap inkonstitusional. Jadi kebebasan LSM Korea Selatan untuk meluncurkan selebaran anti-rezim Kim belum diselesaikan secara hukum oleh Majelis Nasional dan pengadilan,” katanya kepada The Independent.

Para ahli juga berpendapat bahwa kampanye balon Korea Utara bertujuan untuk menciptakan perselisihan di Korea Selatan, khususnya mengenai sikap keras pemerintah konservatif terhadap Pyongyang.

“Peluncuran balon bukanlah tindakan yang lemah sama sekali. Ini seperti Korea Utara yang mengirimkan pesan bahwa di lain waktu, mereka dapat mengirim balon yang membawa bubuk senjata biologi dan kimia,” kata Kim Tae-woo, mantan presiden Institut Unifikasi Nasional Korea Selatan, kepada Associated Press.

Selanjutnya: Begini Rekomendasi Saham GOTO, MAPI, HEAL, HRUM, AMDR untuk Hari Ini (11/6)

Menarik Dibaca: Lanjut Menguat, Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 Hari Ini 11 Juni



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×