Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengaku siap untuk terus berdialog dengan Jepang terkait sengketa Kepulauan Kuril yang membuat hubungan kedua negara panas sejak Perang Dunia II. Perjanjian damai adalah target utama dialog yang masih terus berlangsung selama puluhan tahun.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis (2/12) mengatakan, Rusia akan terbuka untuk semua bentuk dialog yang mengarah pada perdamaian. Bagi Moskow, Jepang adalah mitra penting Rusia.
"Jepang adalah mitra kami dan kami menghargai hubungan bilateral kami. Kami mempertahankan kemauan politik untuk melanjutkan dialog komprehensif Jepang agar kami bisa menemukan cara untuk menyelesaikan masalah ini," kata Peskov, seperti dikutip TASS.
Meskipun demikian, Peskov juga secara terbuka mengakui bahwa Rusia dan Jepang ada di dalam hubungan yang bermasalah.
Selama puluhan tahun, sejak Perang Dunia II, Rusia dan Jepang telah mengadakan banyak konsultasi untuk menemukan perjanjian damai. Kendala utama yang dihadapi adalah sengketa hak atas Kepulauan Kuril bagian Selatan.
Baca Juga: Rusia mulai memasang sistem rudal pantai baru di Kepulauan Kuril
Pasca perang usai, seluruh bagian kepulauan masuk ke dalam wilayah Uni Soviet. Namun, Jepang mengklaim kepemilikan beberapa pulau, di antaranya Iturup, Kunashir, Shikotan, dan sekelompok pulau kecil tak berpenghuni di sekitarnya.
Rusia menegaskan, kedaulatannya atas pulau-pulau tersebut telah diabadikan dalam perjanjian internasional dan tidak dapat disangkal.
Beberapa tahun terakhir Rusia semakin giat membangun fasilitas militer di Kuril yang membuat Jepang cukup waspada. Awal pekan ini Kementerian Pertahanan Rusia memastikan telah mengerahkan sistem pertahanan rudal pantai Bastion ke salah satu wilayah di Kuril.
Dilansir dari Reuters, saluran TV Zvezda pada Kamis (2/12) melaporkan, Rusia menggunakan kapal pendarat besar untuk mengirimkan peralatan dan personel ke pulau terpencil Matua di bagian tengah rantai kepulauan.
Pada Agustus lalu, Rusia mengumumkan rencananya untuk membangun 51 infrastruktur militer baru di Kuril. Dilansir dari TASS, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, mereka telah mendirikan lebih dari 30 bangunan di pulau-pulau itu.