kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,48   -1,25   -0.14%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkenal ulet dalam menawarkan produk (3)


Jumat, 05 Mei 2017 / 09:05 WIB
Terkenal ulet dalam menawarkan produk (3)


Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Tri Adi

Sam Goi Seng Hui sering dianggap sebagai model pengusaha yang ideal. Miliarder asal China yang tinggal di Singapura ini telah mengembangkan Tee Yih Jia, dari sebuah bisnis kecil dengan omzet S$ 300.000 per tahun, menjadi perusahaan global dengan pendapatan ratusan juta.

Di Singapura, Goi dan keluarganya menjalani hidup sederhana. Sempat mengenyam pendidikan di Dunman High School, namun Goi tidak menamatkannya. Dia mulai terjun berbisnis pada tahun 1969, lewat pinjaman sebesar S$ 10.000 dari sang ayah.

Duit tersebut digunakan Goi untuk berbisnis motor, meski kemudian gagal. Dia lantas mendirikan bengkel teknik mesin di Jurong.

Mulai tahun 1977, Goi menjajal bisnis makanan. Dia membeli pabrik popiah atau lumpia bernama Tee Yih Jia, yang berlokasi di Geylang, sekitar tahun 1980.

Lini produksi Tee Yih Jia saat itu masih padat karya. Baru pada tahun 1982, Goi menggunakan mesin otomatis demi meningkatkan produktivitas. Pendapatan Tee Yih Jia kemudian meningkat dari S$ 300.000 menjadi S$ 62,4 juta antara tahun 1980 hingga 1999.

Goi menyasar restoran dan supermarket Chinatown di luar negeri, sebagai pintu masuk produknya. Goi sendiri tak jarang berjualan dari pintu ke pintu menawarkan produknya. Perjuangannya dijalani selama satu dekade dan berbuah manis kala produk Tee Yih Jia berkembang pesat di Amerika Serikat, Australia, Eropa dan Asia. Dia juga sukses membangun jaringan distributor dan agen global.

Untuk mempertahankan bisnis, Goi mendiversifikasi basis produk Tee Yih Jia untuk mengenalkan produk baru seperti samosa, pizza, dan gulungan udang demi memenuhi pasar yang berbeda. Sejalan dengan tujuan Goi mengubah Tee Yih Jia menjadi pemasok global makanan cepat saji Asia, Tee Yih Jia juga pindah ke segmen makanan cepat saji dengan produk seperti roti beku, laksa, dan nasi lemak.

Belakangan, Goi turut berinvestasi pada pabrik pembuatan bir dan cuka. Dia juga membangun kemitraan strategis pada perusahaan makanan dan minuman seperti Thai Village, Super Coffeemix, Youcan, serta jaringan restoran Tung Lok.

Malang melintang pada usaha food and beverage (F&B), Goi mengembangkan sayap bisnis ke sektor properti. Pada Januari 2014, Goi mengumumkan pembelian 77,5% saham Sutera Harbour Resort, yang berlokasi di Malaysia. Perusahaan ini kemudian sepenuhnya dikendalikan GSH Corporation Ltd, perusahaan properti yang baru dibentuk Goi.

Pada GSH Corporation, posisi Goi yang sebelumnya menjadi non eksekutif, beralih menjadi  ketua eksekutif. Hal ini seiring penjualan aset properti Goi di China, yaitu Yangzhou Junhe Real Estate Group. Pasca penjualan tersebut, Goi fokus mengembangkan bisnis GSH Corporation.

Melalui dua anak perusahaannya, yakni Ocean View Point dan Ocean View Ventures, GSH mengakuisisi dua bidang tanah yang terpisah seluas hampir 10 hektare di kawasan pelabuhan Sutera Harbour Resort, dan kemudian dibangun dua kondominium mewah yaitu The Point Sutera dan The Vista Sutera.

Sempat absen sekitar empat tahun, Goi kembali melancarkan aksi akuisisi. Dia membeli saham Serial System. Di perusahaan ini dia telah lama menjadi pemegang saham terbesar kedua. Pembelian pada Maret 2017 senilai S$ 21 juta itu, mendorong harga saham Serial System naik 14,02%.

Harga saham Serial System naik dari 14,3 sen dollar menjadi 16,7 sen dollar. Anak Goi, Ben Goi Kok Neng kemudian menjabat menjadi direktur non-eksekutif di perusahaan ini.                       

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×