Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
Tekanan penurunan juga menghantam pasar tenaga kerja AS, di mana pengangguran berada di dekat posisi terendah bersejarah sebelum krisis.
Rekor baru 26 juta warga AS yang mencari tunjangan pengangguran selama lima pekan terakhir, mengonfirmasikan bahwa semua pekerjaan yang diciptakan selama ledakan pekerjaan terpanjang di AS, telah hilang dalam waktu sekitar sebulan.
Baca Juga: ADB setujui utang ke RI untuk corona US$ 1,5 miliar
Tingkat pengangguran di sebagian besar negara maju yang disurvei, diprediksi akan melesat dalam beberapa bulan mendatang. "Kami melihat klaim yang meyakinkan di Inggris dan AS, bahwa jutaan bahkan puluhan juta orang akan menganggur. Sekali lagi mengingatkan kita pada memori hitam-putih antrian panjang para pengangguran membawa spanduk 'Will Work For Food'," ungkap Michael Every, ahli strategi global di Rabobank.
Negara-negara berkembang di Asia hingga Afrika, Eropa dan Amerika Latin diperkirakan akan berjuang lebih berat dengan kemampuan pemerintah dan bank sentral yang terbatas, untuk berjuang melawan tekanan penurunan dan resesi yang dalam.