Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
"Situasi saat ini berubah menjadi sangat berbahaya, mengingat meningkatnya infeksi dari kehidupan sehari-hari dan kecepatan penyebaran yang tak henti-hentinya," ujar dia.
Di Australia, 14 kasus baru dilaporkan di Australia Selatan pada Senin (16/11), setelah rentetan infeksi selama berbulan-bulan di negara bagian itu berakhir pada akhir pekan lalu. Seorang pejabat bilang, kluster tersebut kemungkinan terhubung ke hotel untuk wisatawan yang dikarantina.
Beberapa negara bagian lain di Australia memberlakukan pembatasan baru di perbatasan karena wabah virus corona mengancam rekor kuat Australia dalam mengendalikan penyakit, dengan beberapa hari tidak ada infeksi anyar yang dilaporkan secara nasional bulan ini.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan, kasus baru itu adalah "pengingat, bahkan setelah penguncian, bahkan setelah selama ini, virus belum pergi ke mana pun".
India pada Minggu (15/11) mengatakan, akan menerbangkan dokter dari daerah lain ke New Delhi, dan tingkat pengujian ganda di kota berpenduduk 20 juta orang itu.
Baca Juga: Kim Jong Un memerintahkan langkah pengetatan untuk mencegah penyebaran virus corona
Tindakan yang lebih ketat
Sementara peningkatan kasus harian di India berada di bawah angka 50.000 selama delapan hari berturut-turut, sekitar setengah dari puncaknya, Delhi telah mencatat lebih dari 7.000 infeksi harian dalam beberapa hari terakhir, tingkat rekor.
Indonesia, yang memiliki jumlah kasus tertinggi di Asia Tenggara, telah melaporkan lonjakan baru setelah tingkat infeksi tidak menunjukkan tanda-tanda berubah dalam beberapa pekan terakhir.
Indonesia mengumumkan rekor lompatan harian 5.444 infeksi pada Jumat (13/11).
Taiwan, yang telah mengendalikan pandemi dengan baik, kemungkinan akan mengumumkan tindakan yang lebih ketat minggu ini, setelah peningkatan kasus impor.
Taiwan melaporkan delapan kasus baru pada Jumat (13/11), semuanya infeksi impor, tertinggi dalam satu hari sejak 19 April.