Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Bian dan rekannya menyimpulkan bahwa kasus ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk memahami patogenesis infeksi Sars-CoV-2.
Komunitas medis belum menetapkan bagaimana virus dapat mempengaruhi tubuh pasien yang pulih. Namun postmortem wanita itu tidak menemukan jejak coronavirus di hati, jantung, usus, kulit atau sumsum tulangnya.
Baca Juga: Strategi Vietnam dalam menangani Covid-19 bikin pakar kesehatan kagum
Namun, para peneliti menemukan strain virus yang lengkap dalam jaringan jauh di dalam paru-parunya. Mereka menempatkan sampel jaringan di bawah mikroskop elektron untuk mengkonfirmasi keberadaan virus corona yang diselimuti cangkang mirip mahkota.
Strain yang tersembunyi tidak menyebabkan gejala yang jelas. Jaringan paru-paru menunjukkan kerusakan yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi tidak adanya virus di seluruh tubuh membuat deteksi sulit karena metode pengujian dalam penggunaan massal tidak mengambil sampel hingga jauh di dalam paru-paru.