kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terobosan besar, China dan Rusia akan membangun stasiun penelitian ilmiah di bulan


Rabu, 10 Maret 2021 / 08:48 WIB
Terobosan besar, China dan Rusia akan membangun stasiun penelitian ilmiah di bulan
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan mereka di sela-sela KTT BRICS, di Brasilia, Brasil, 13 November 2019.


Sumber: TASS,Xinhua | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Program ambisius baru saja disepakati oleh China dan Rusia. Dua raksasa dunia ini sepakat untuk saling bekerja sama dalam membangun stasiun penelitian ilmiah di bulan.

Dikutip dari Xinhua, pada hari Selasa (9/3) China dan Rusia menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait pembangunan pusat penelitian bersama di bulan. Kabar ini disampaikan langsung oleh China National Space Administration (CNSA).

Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin dan Direktur CNSA Zhang Keijan menandatangani nota kesepahaman atas nama pemerintah mereka pada hari Selasa. Upacara penandatanganan dilakukan melalui konferensi video.

Baca Juga: Rilis paspor vaksin virus corona, ini tujuan China

Berdasarkan MoU yang disahkan, badan luar angkasa China dan Rusia nantinya akan meningkatkan kerja sama melalui proyek bulan tersebut.

"Roscosmos dan CNSA akan berkontribusi dalam menciptakan stasiun penelitian bulan internasional dengan akses terbuka untuk semua negara yang tertarik," ungkap Roscosmos dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari TASS.

Stasiun yang dibangun nanti akan dibuka untuk semua negara dan negara mitra yang tertarik untuk melakukan penelitian. Kedua negara sepakat bahwa pertukaran penelitian ilmiah mampu mempromosikan eksplorasi dan penggunaan ruang secara damai oleh umat manusia.

Dalam prosesnya nanti, baik CNSA maupun Roscosmos akan melakukan kerja sama erat dalam perencanaan, demonstrasi, desain, serta pengembanan beragam teknologi yang dibutuhkan.

Kedua negara juga akan secara aktif mempromosikan proyek tersebut kepada komunitas luar angkasa secara global.

Baca Juga: Mengintip kemampuan Fengniao, drone mungil China pesaing Black Hornet milik AS

Dalam pernyataannya, CNSA menjelaskan bahwa stasiun tersebut akan difokuskan pada kegiatan penelitian ilmiah multidisiplin di permukaan bulan atau di orbit bulan.

Lebih lanjut, para peneliti yang terlibat akan mulai melakukan eksplorasi dan pemanfaatan bulan secara lebih luas. Beragam percobaan sains dan verifikasi teknologi akan terus dilakukan di stasiun penelitian di bulan tersebut.

Kedekatan hubungan CNSA dan Roscosmos

Dilansir dari TASS, pada November 2017 CNSA dan Roscosmos menandatangani program kerjasama antariksa yang akan berjalan pada 2018-2022.

Program tersebut terdiri dari enam bagian, yaitu studi tentang bulan dan antariksa, ilmu antariksa dan teknologi terkait, satelit dan penggunaannya, basis komponen dan material, kerja sama dalam data penginderaan jauh Bumi, dan masalah lainnya.

Pada bulan Juli 2020, kepala Roscosmos, Rogozin,  mengumumkan bahwa dia telah membahas kerja sama di luar angkasa dengan mitranya di China terkait pembangunan pangkalan di bulan.

Dia menyebutkan kesepakatan yang dicapai antara para pihak untuk mulai mengambil langkah satu sama lain dalam menentukan kontur dan pentingnya basis penelitian bulan.

Pada bulan Desember, Rogozin mengatakan di depan Dewan Federasi bahwa pihak China telah mengusulkan untuk melibatkan Eropa dalam kerjasama dalam eksplorasi bulan.

Selanjutnya: 2 Kapal selam nuklir Rusia ditingkatkan, siap bawa 16 rudal balistik antarbenua




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×