kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Terowongan-Terowongan Hizbullah Mampu Bertahan dari Serangan Mematikan Israel


Rabu, 25 September 2024 / 21:18 WIB
Terowongan-Terowongan Hizbullah Mampu Bertahan dari Serangan Mematikan Israel
ILUSTRASI. Hezbollah, kelompok militan Syiah Lebanon yang juga berperan sebagai partai politik, telah lama menjadi ancaman strategis bagi Israel. REUTERS/Rami Shlush


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIRUT/JERUSALEM. Hezbollah, kelompok militan Syiah Lebanon yang juga berperan sebagai partai politik, telah lama menjadi ancaman strategis bagi Israel. Dalam konflik terbaru, kemampuan bertahan kelompok ini menghadapi serangan udara Israel yang intens telah menarik perhatian dunia. 

Hezbollah dikenal karena struktur organisasinya yang terdesentralisasi dan fleksibel, yang memungkinkan kelompok ini untuk terus berfungsi meskipun beberapa pemimpin utamanya terbunuh dalam serangan udara Israel.

Ketika komandan pasukan elit Radwan, Ibrahim Aqil, tewas pada serangan Jumat lalu, Hezbollah dengan cepat menunjuk penggantinya. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut telah mengantisipasi kerugian personel penting dan memiliki mekanisme untuk mempertahankan operasinya.

Baca Juga: Israel Bunuh Komandan Hezbollah Ibrahim Qubaisi dalam Serangan Udara di Beirut

Struktur organisasi ini memberikan Hezbollah kemampuan untuk beroperasi dalam unit-unit kecil yang dapat bertahan secara mandiri di garis depan. Hal ini kembali terlihat dalam perang 2006, di mana para pejuang Hezbollah mampu bertahan selama berminggu-minggu di desa-desa garis depan meskipun wilayah tersebut telah diserbu oleh Israel.

Infrastruktur Bawah Tanah dan Persenjataan Berat

Hezbollah telah mengembangkan jaringan terowongan bawah tanah yang luas untuk menyembunyikan persenjataan berat, termasuk roket dan rudal balistik jarak jauh.

Jaringan ini, yang diperluas sejak perang 2006 dengan bantuan Iran dan Korea Utara, memberikan keuntungan taktis bagi Hezbollah dalam menghadapi serangan udara Israel. Dalam beberapa kasus, roket diluncurkan dari wilayah yang baru saja dihantam oleh serangan Israel, yang menunjukkan efektivitas penyimpanan senjata bawah tanah ini.

Senjata paling kuat yang dimiliki Hezbollah termasuk rudal Fateh-110 buatan Iran, yang mampu membawa hulu ledak seberat 450-500 kilogram dengan jarak tembak hingga 300 kilometer. Meski demikian, hingga saat ini, belum ada konfirmasi bahwa Hezbollah telah menggunakan senjata-senjata paling berbahayanya dalam konflik ini.

Baca Juga: Israel dan Hezbollah Saling Serang, Picu Kekhawatiran Meluasnya Konflik Timur Tengah

Jaringan Komunikasi Tertutup

Selain infrastruktur fisik, Hezbollah juga mengandalkan jaringan komunikasi yang kokoh. Kelompok ini memiliki jaringan telepon kabel khusus yang tetap berfungsi meskipun alat komunikasi lainnya seperti pager dan radio telah menjadi target serangan Israel.

Setelah serangkaian serangan yang menonaktifkan sekitar 1.500 pejuang Hezbollah karena luka-luka, jaringan telepon ini tetap menjadi komponen kunci dalam memastikan keberlangsungan komando di medan perang.

Untuk menjaga keamanan operasional, Hezbollah juga telah melarang penggunaan ponsel oleh para pejuangnya di garis depan, memanfaatkan teknologi yang lebih aman seperti pager lama yang tidak terdampak oleh serangan Israel.

Taktik Pertahanan dan Potensi Perang Panjang

Hezbollah telah menempatkan para pejuangnya di berbagai lokasi strategis di Lebanon selatan, terutama di daerah yang berdekatan dengan perbatasan Israel. Sebagian pejuang bahkan dipindahkan dari Suriah untuk memperkuat garis depan.

Kelompok ini terus meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel, meskipun sebagian besar rudal berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Israel.

Baca Juga: Pejabat Uni Eropa: Eskalasi Israel vs Hezbollah Selangkah dari Perang Skala Penuh!

Namun, meski mengalami kerugian besar, Hezbollah tetap bertahan. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik yang sedang berlangsung dapat berubah menjadi perang berkepanjangan, terutama jika Israel melancarkan serangan darat di Lebanon selatan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyatakan keinginan untuk mencapai kesepakatan damai yang akan membuat Hezbollah mundur dari perbatasan, tetapi tidak menutup kemungkinan operasi militer lanjutan jika negosiasi gagal.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×