Sumber: AOL | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Emas sejak dulu memegang peran penting dalam ekonomi global. Selama berabad-abad, emas digunakan sebagai ukuran kekayaan, penstabil mata uang, dan aset perlindungan di masa ketidakpastian ekonomi. Bahkan di era uang kertas dan mata uang digital, emas tetap menjadi aset terpercaya yang digunakan negara sebagai penopang stabilitas finansial.
Mengutip AOL, berikut negara-negara dengan cadangan emas terbesar di dunia:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat menjadi pemimpin dengan cadangan emas 8.133,46 ton—lebih dari dua kali lipat dibanding negara lain. Sebagian besar tersimpan di Fort Knox, Kentucky, serta lokasi lain di New York dan Denver. Koleksi ini terus bertambah sejak abad ke-20 terutama setelah Depresi Besar. Meski standar emas sudah ditinggalkan, cadangan besar ini masih menjadi fondasi kepercayaan ekonomi AS.
2. Jerman
Dengan cadangan 3.351,53 ton, Jerman berada di posisi kedua dunia. Setelah Perang Dunia II, Jerman memprioritaskan pembangunan ulang cadangan emasnya. Saat ini sebagian besar disimpan di Frankfurt, sementara sisanya masih berada di AS dan Inggris. Keputusan Jerman memulangkan sebagian emas menunjukkan keinginan untuk memperkuat kemandirian ekonomi.
Baca Juga: Harga Emas Turun 4 Hari Selasa (18/11) Pagi: Dolar AS & Fed Bunga Picu Tekanan
3. Italia
Italia menyimpan 2.451,84 ton emas, dan dikenal jarang menjual cadangannya. Pandangan ekonomi Italia menempatkan emas sebagai aset pelindung dari fluktuasi mata uang dan krisis keuangan. Mayoritas emasnya berada di Roma, dan sebagian di New York, London, serta Swiss.
4. Prancis
Prancis memiliki 2.436,94 ton emas yang dikelola oleh Banque de France. Sebagian kepemilikan ini berasal dari era Bretton Woods. Prancis bahkan pernah menggunakan emas sebagai jaminan dalam pinjaman internasional, menunjukkan betapa pentingnya peran emas sebagai aset stabil.
5. China
Cadangan emas China mencapai 2.264,32 ton. Penambahannya dilakukan secara bertahap terutama lewat produksi domestik. Emas menjadi bagian dari strategi diversifikasi cadangan devisa dan mendukung ambisi menjadikan yuan sebagai mata uang global.
Baca Juga: Prediksi Berani JPMorgan: Bitcoin Siap Geser Dominasi Emas?













