Sumber: AOL | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
6. Swiss
Swiss memiliki 1.039,94 ton emas. Meski ekonominya kecil, historisnya Swiss punya cadangan emas tertinggi per kapita. Emas digunakan untuk menjaga stabilitas franc Swiss, penting bagi negara yang bergantung pada perdagangan dan perbankan global.
7. India
India memiliki hubungan budaya dan ekonomi yang kuat dengan emas. Selain simbol kekayaan, emas menjadi aset penyimpan nilai bagi rumah tangga. Pemerintah memiliki 853,63 ton emas yang dikelola Bank Sentral India sebagai bagian dari strategi stabilitas moneter.
8. Jepang
Dengan 845,97 ton, emas Jepang menjadi benteng pelindung terhadap risiko ekonomi global, terutama karena Jepang sangat bergantung pada ekspor.
9. Taiwan
Taiwan menyimpan 422,69 ton emas yang digunakan untuk menjaga stabilitas mata uang dan menghadapi ketidakpastian global.
Tonton: China Temukan Deposit Emas Terbesar Sejak 1949, Nilainya Tembus Rp 3.200 Triliun
10. Polandia
Cadangan emas Polandia mencapai 419,70 ton dan meningkat pesat beberapa tahun terakhir. Polandia memandang emas sebagai aset tahan krisis dan alat memperkuat posisi ekonomi di Uni Eropa.
11. Arab Saudi
Arab Saudi memiliki 323,07 ton emas. Meski ekonominya didominasi minyak, cadangan emas dipakai sebagai diversifikasi menghadapi volatilitas harga energi.
12. Inggris
Inggris memiliki 310,29 ton emas yang disimpan Bank of England. Meski lebih kecil dibanding masa kejayaan ekonomi Inggris, London tetap pusat pasar emas global.
13. Spanyol
Dengan 281,58 ton, emas Spanyol berfungsi sebagai pelindung ekonomi setelah krisis finansial 2008.
14. Thailand
Thailand memegang 234,52 ton emas sebagai alat stabilisasi nilai baht, terutama saat ekonomi global bergejolak.
15. Singapura
Singapura menyimpan 227,61 ton, dikelola Otoritas Moneter Singapura sebagai penyangga terhadap ketidakstabilan keuangan global.
16. Venezuela
Meski ekonominya terpuruk, Venezuela memiliki lebih dari 160 ton emas yang menjadi salah satu aset terpenting untuk menghadapi sanksi dan inflasi.
17. Kazakhstan
Kazakhstan meningkatkan cadangannya hingga mendekati 300 ton melalui pembelian rutin dan produksi domestik. Emas menjadi alat strategi ekonomi jangka panjang untuk menghadapi ketidakpastian global.
Kesimpulan
Daftar ini memperlihatkan bahwa emas tetap menjadi aset strategis bagi banyak negara, meski sistem moneter global telah beralih ke fiat money dan mata uang digital. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Italia, dan China masih menjadikan emas sebagai simbol stabilitas ekonomi, pelindung terhadap krisis, dan alat diplomasi finansial. Tren di negara berkembang seperti Polandia, Thailand, dan Kazakhstan menunjukkan kebangkitan kembali emas sebagai aset pelindung di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dunia.













