kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Terus bertambah, ini daftar 18 negara yang sudah resesi


Kamis, 03 September 2020 / 16:04 WIB
Terus bertambah, ini daftar 18 negara yang sudah resesi
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Menilik Indikator Resesi Ekonomi


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Negara-negara di dunia kini satu per satu masuk ke jurang resesi. Terbaru, Australia resmi mengalami resesi setelah ekonominya mengalami kontraksi sebesar 6,3% year on year (YoY) pada kuartal II 2020.

Ini merupakan resesi Australia pertama dalam waktu 30 tahun terakhir.  Secara teknikal, resesi ekonomi adalah saat pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif secara tahunan.

Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengisyaratkan kalau perekonomian Indonesia akan masuk jurang resesi pada kuartal III-2020.

Sebab, ekonomi nasional -5,32% pada kuartal II 2020. Sehingga, bila pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III negatif, maka Indonesia resmi resesi. 

"Di kuartal III-2020, ekonomi kita masih mengalami negative growth, bahkan di kuartal IV-2020 masih dalam zona sedikit di bawah netral," ujar Sri Mulyani dikutip Kontan.co.id, Kamis (3/9/2020).

Lantas, mana saja negara yang sudah resesi?

Baca Juga: Indonesia di ambang resesi ekonomi 2020, apa itu resesi?

Daftar negara resesi

Dirangkum oleh Kontan.co.id, berikut daftar negara yang sudah resesi:

1. Singapura

Dikutip dari Kontan.co.id, 17 Agustus 2020, ekonomi Singapura mengalami resesi setelah kontraksi pada kuartal kedua 2020. 

Produk domestik bruto (PDB) anjlok dengan rekor 41,2% dalam tiga bulan yang berakhir Maret, berdasarkan basis tahunan kuartal ke kuartal, data awal dari Kementerian Perdagangan dan Industri.

Secara year on year, PDB menukik 12,6% dibandingkan perkiraan ekonom yang mematok angka PDB di 10,5%. 

Kemerosotan PDB kali ini merupakan yang kedua kalinya secara berturut-turut bagi Singapura. Pada kuartal I 2020, ekonomi Singapura menurun 0,3% tahun-ke-tahun (yoy) dan 3,3% kuartal-ke-kuartal. Ini memenuhi definisi untuk resesi teknis.

Baca Juga: ​Menilik resesi ekonomi RI 1998, nilai tukar rupiah melemah hampir 8 kali lipat

2. Korea Selatan

Perekonomian Korea Selatan mencatat resesi teknis pertama sejak 2003 pada kuartal Juni. Pembatasan aktivitas akibat dari pandemi virus corona menekan kegiatan ekonomi dan permintaan global.

Melansir Reuters, bank sentral Korsel mengatakan, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Korsel mengalami penurunan sebesar 3,3% yang disesuaikan secara musiman pada kuartal Juni. Sebagai perbandingan, pada kuartal sebelumnya PDB Korsel menurun 1,3%. 

Baca Juga: Menkeu dan mantan menkeu isyaratkan ekonomi Indonesia bakal resesi

3. Filipina

Ekonomi Filipina akhirnya masuk ke jurang resesi untuk kali pertama dalam 29 tahun setelah pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 kontraksi 16,5% secara year on year (yoy). 

Aktivitas ekonomi di Filipina terpukul karena pandemi virus corona yang membuatnya melakukan lockdown terpanjang dan terketat di dunia. 

Pada Kamis (6/8), Otoritas Statistik Filipina merilis, ekonomi Filipina di periode April-Juni 2020 susut 16,5% yoy, penurunan terbesar dalam data PDB triwulanan pemerintah sejak tahun 1981. 

4. Thailand

Perekonomian Thailand terkontraksi ke level terburuk dalam lebih dari 20 tahun. Thailand pun terperosok ke jurang resesi. 

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (18/8/2020), Konsil Pengembangan Ekonomi dan Sosial Nasional mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Thailand minus 12,2 persen pada kuartal II-2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Adapun pada kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Thailand tercatat minus 1,8 persen. 

Selanjutnya: Resesi Mengadang, Investasi Saham Tetap Menjadi Pilihan Menarik Untuk Jangka Panjang

5. Hong Kong

Dikutip dari Kontan.co.id, ekonomi Hong Kong mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam satu dekade pada tahun 2019 ketika terjadi protes anti-pemerintah. 

Ekonomi Hong Kong menyusut 0,4% yang disesuaikan secara musiman pada Oktober-Desember dari kuartal sebelumnya, versus kontraksi 3,0% yang direvisi pada Juli-September. Secara tahunan, ekonomi menyusut 2,9%, dibandingkan dengan penurunan 2,8% yang direvisi pada kuartal ketiga.

Untuk keseluruhan tahun 2019, produk domestik bruto riil mengalami kontraksi sebesar 1,2%, penurunan tahunan pertama sejak 2009.

6. Jepang

Perekonomian Jepang tergelincir ke dalam jurang resesi untuk pertama kalinya dalam 4,5 tahun pada kuartal I 2020. Kondisi ini menempatkan Jepang pada jalur kemerosotan terdalam pasca-perang ketika krisis virus corona merusak bisnis dan konsumen.

Data produk domestik bruto (PDB) resmi menunjukkan, ekonomi terbesar ketiga di dunia itu mengalami penurunan tahunan sebesar 3,4% pada kuartal pertama 2020. Sebelumnya, Jepang terakhir kali mengalami resesi di paruh kedua 2015.

Selanjutnya: Resesi di depan mata, investasi saham bisa jadi pilihan utama investor jangka panjang

7. Jerman

Ekonomi Jerman mengalami kontraksi pada tingkat tertajam atau menembus rekor rekor pada kuartal kedua 2020. Kondisi itu menghapus angka pertumbuhan ekonomi selama hampir 10 tahun.

Reuters memberitakan, kantor Statistik Federal mengatakan output domestik bruto di ekonomi terbesar Eropa itu menyusut 10,1% dalam basis kuartal-ke-kuartal dari April hingga Juni setelah revisi kontraksi 2,0% dalam tiga bulan pertama tahun ini.

8. Amerika Serikat

Perekonomian Amerika Serikat jatuh ke jurang resesi pada kuartal II 2020 setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif 32,9%. Pada kuartal I 2020, negara adidaya ini mengalami kontraksi 5% pada ekonominya. 

Tingkat konsumsi rumah tangga merosot 25%, sementara indeks harga konsumen anjlok 1,5%. Bisa dikatakan, ini merupakan periode terburuk perekonomian AS, bahkan bila dibandingkan dengan periode Depresi Besar.

Selanjutnya: Resesi di ambang pintu, Menkeu: Ekonomi kuartal III-2020 tumbuh negatif

9. Swiss

Swiss juga resmi masuk jurang resesi. Mengutip Reuters, ekonomi Swiss menyusut menjadi minus 8,2% pada kuartal kedua dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, ekonomi Swiss minus 2,6% pada kuartal pertama. 

Menurut catatan State Secretariat for Economic Affairs (SECO) Swiss hal tersebut merupakan penurunan paling tajam sejak pencatatan kuartalan dimulai pada 1980. Pemicu utama karena pandemi COVID-19 yang mendorong penurunan kuartalan terburuk dalam 40 tahun terakhir.

10. Kanada

Pada kuartal II 2020, ekonomi Kanada terkontraksi sebesar 38,7 persen secara tahunan. Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi tercatat -11,5%, setelah sebelumnya -2,1% di kuartal I 2020.

Sementara dalam basis tahunan (YoY), ekonomi di kuartal II 2020 -13%. Sebelumnya di kuartal I, ekonomi -0,9%.

Selanjutnya: Sri Mulyani dan Chatib Basri prediksi ekonomi Indonesia bakal masuk resesi

11. Perancis

Melansir Reuters, ekonomi Perancis mengalami kontraksi rekor pasca-perang sebesar 13,8% pada kuartal kedua.  

Pada kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Perancis -5,9% sehingga membuat Perancis resmi masuk dalam jurang resesi. Perekonomian Perancis terdampak lockdown akibat virus corona.

12. Italia

Data Reuters menunjukkan, perkonomian Italia mengalami kontraksi 0,7% pada kuartal kedua 2020. 

Penurunan tersebut adalah penurunan keempat berturut-turut untuk ekonomi yang terperosok dalam resesi sejak pertengahan tahun lalu, dengan tingkat kontraksi hanya sedikit berkurang dari penurunan 0,8% pada kuartal pertama.

Selanjutnya: Tiga ekonom ini ramal ekonomi Indonesia sudah hampir pasti masuk resesi

13. Inggris

Inggris mengalami resesi terparah sepanjang sejarah ekonominya. Ekonomi Inggris terkontraksi sebesar 20,4% pada kuartal kedua tahun 2020. 

Ini merupakan penurunan kuartalan terburuk dalam catatan sehingga mendorong negara itu ke dalam jurang resesi terdalam dari negara ekonomi global utama mana pun. Sebelumnya, ekonomi Inggris -2,2% pada kuartal pertama 2020. 

14. Malaysia

Perekonomian Malaysia menyusut 17,1% pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya. Sementara, penurunan PDB riil yang disesuaikan secara musiman mengikuti penurunan -2% dalam kuartal I 2020. 

Ini merupakan kontraksi terburuk dalam lebih dari dua dekade, karena langkah-langkah ketat virus corona di dalam dan luar negeri memukul pengeluaran konsumen dan ekspor.

Selanjutnya: Jumlah negara yang masuk jurang resesi ekonomi semakin banyak

15. Polandia

Melansir Kompas.com, Badan Statistik Polandia menyatakan, Polandia mengalami resesi pertamanya sejak akhir era komunis lebih dari 30 tahun lalu. 

Di kuartal II 2020, perekonomian menyusut -8,9% karena efek karantina wilayah (lockdown), setelah terkontraksi -0,4% pada kuartal I 2020. Resesi yang didefinisikan sebagai kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut, membuat Polandia resmi mengalami resesi teknikal.

16. Spanyol 

Dikutip dari Kompas.com, menurut Badan Statistik Spanyol, negara ini telah memasuki fase resesi ekonomi usai PDB kuartal II 2020 turun hingga 18,5%. 

Secara kuartalan, pertumbuhan minus ini merupakan rekor pertumbuhan ekonomi terburuk. Di kuartal I 2020, ekonomi Spanyol juga anjlok hingga 5,2 %.

Selanjutnya: Tahun depan, penerimaan negara bukan pajak diperkirakan turun tipis

17. Australia

Australia resmi mengalami resesi setelah ekonominya mengalami kontraksi sebesar 6,3% year on year (YoY) pada kuartal II 2020. Ini merupakan resesi pertama yang dialami Australia dalam waktu 30 tahun terakhir. 

Berdasarkan Data Biro Statistik, Produk Domestik Bruto (PDB) negara Kanguru ini pada kuartal II turun 7% dibandingkan kuartal pertama 2020. Ini adalah penurunan kuartalan terbesar yang dialami Australia sejak tahun 1959.

18. Brasil 

Mengutip Aljazeera, ekonomi Brasil mengalami kontraksi dengan rekor 9,7% (QoQ) pada kuartal kedua tahun 2020. 

Sementara pada kuartal I, ekonomi Brasil -0,3%.

Hal itu membuat Brasil jatuh ke dalam resesi ketika lantaran terhantam lockdown akibat virus corona, kata badan statistik resmi.

Selanjutnya: Kadin sebut Indonesia sulit terlepas dari resesi ekonomi meski manufaktur membaik




TERBARU

[X]
×