CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Tesla tarik versi beta Full Self-Driving teranyar karena masalah perangkat lunak


Senin, 25 Oktober 2021 / 09:31 WIB
Tesla tarik versi beta Full Self-Driving teranyar karena masalah perangkat lunak
ILUSTRASI. Tesla tarik kembali versi beta Full Self-Driving terbaru


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembuat mobil listrik AS Tesla Inc menarik kembali versi terbaru dari perangkat lunak beta Full Self-Driving (FSD) pada hari Minggu (24/10). Penarikan yang dilakukan kurang dari sehari setelah dirilis dilakukan karena pengguna mengeluhkan peringatan tabrakan yang salah dan masalah lainnya.

"Melihat beberapa masalah dengan versi 10.3, jadi mundur ke 10.2 untuk sementara," kata Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/10).

Rilis sistem bantuan mengemudi baru untuk beberapa pemilik model Tesla yang menurut perusahaan menampilkan beberapa peningkatan sejatinya telah diumumkan pada hari Jumat, 22 Oktober. Namun, pada hari Sabtu, Musk mengatakan rilis mungkin akan ditunda satu hari.

"Regresi di beberapa belokan kiri di lampu lalu lintas ditemukan oleh QA internal di 10.3. Perbaikan dalam pekerjaan, mungkin rilis besok," ujar Musk dalam tweetnya pada hari Sabtu.

Baca Juga: Elon Musk posting meme ini saat nilai Bitcoin milik Tesla menyusut

Berdasarkan beberapa postingan video pengguna, kendaraan Tesla dengan perangkat lunak 10.3 terbaru berulang kali memberikan peringatan tabrakan maju ketika tidak ada bahaya langsung. Beberapa kendaraan disebut juga secara otomatis mengerem tanpa alasan.

Tidak ada informasi pada hari Minggu tentang kemungkinan tanggal baru untuk rilis, baik dari Musk di media sosial atau dari Tesla.

Sementara itu, kejadian ini juga terjadi di saat Tesla sedang berada di bawah pengawasan peraturan atas keamanan teknologi mengemudi semi-otonomnya, FSD.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) pada bulan Agustus membuka penyelidikan keamanan formal ke dalam sistem Autopilot Tesla di 765.000 kendaraan AS setelah serangkaian kecelakaan yang melibatkan model Tesla dan kendaraan darurat.

Selanjutnya: ISIS klaim bertanggung jawab atas serangan bom di ibu kota Uganda


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×