kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Thailand bergolak, pendemo gelar aksi lagi meski polisi bertindak keras


Sabtu, 17 Oktober 2020 / 12:55 WIB
Thailand bergolak, pendemo gelar aksi lagi meski polisi bertindak keras
ILUSTRASI. Seorang pria mendorong petugas polisi selama protes anti-pemerintah di Bangkok, Thailand 16 Oktober 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Kelompok hak asasi manusia mengutuk tindakan Pemerintah Thailand tersebut.

“Pemerintah yang peduli dan Perserikatan Bangsa-Bangsa harus berbicara secara terbuka untuk menuntut segera diakhirinya represi politik oleh Pemerintahan Prayuth,” kata Brad Adams, Direktur Asia Human Rights Watch.

Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Prayuth, yang pertama kali mengambil alih kekuasaan dalam kudeta 2014. Dia menolak tuduhan pengunjuk rasa bahwa dirinya merekayasa pemilu tahun lalu untuk mempertahankan kekuasaan. 

Melanggar tabu yang sudah lama ada, para pengunjuk rasa juga menyerukan pembatasan kekuasaan monarki.

Istana Kerajaan Thailand tidak mengomentari protes itu, tetapi Raja mengatakan, Thailand membutuhkan orang-orang yang mencintai negara dan monarki. Komentarnya disiarkan di televisi pemerintah pada Jumat ketika polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di Bangkok.

Selanjutnya: Thailand dilanda aksi demonstrasi anti-pemerintah terbesar sejak 2014



TERBARU

[X]
×