kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

The Fed: Perekonomian AS hadapi ketidakpastian dan pemulihan yang panjang


Selasa, 22 September 2020 / 14:01 WIB
The Fed: Perekonomian AS hadapi ketidakpastian dan pemulihan yang panjang
ILUSTRASI. Ketua The Fed Jerome Powell. The Fed mengakui bahwa perekonomian AS hadapi ketidakpastian dan pemulihan yang panjang. REUTERS/Erin Scott


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pandemi Covid-19 telah memukul telak perekonomian Amerika Serikat. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan ekonomi AS membaik tetapi jalan masih panjang sebelum pulih sepenuhnya, mengutip Bloomberg pada Selasa (22/9).

"Banyak indikator ekonomi menunjukkan peningkatan yang nyata. Lapangan pekerjaan dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, masih jauh di bawah kondisi sebelum pandemi. Sedangkan jalan ke depan masih sangat tidak pasti," kata Powell dalam teks yang akan dibacakan di hadapan parlemen AS hari ini.

Sebelumnya, Kongres mengesahkan undang-udang yang mengalokasikan dana senilai US$ 2 triliun untuk membantu mempercepat pemulihan AS.

Baca Juga: Taipan China sekaligus pengkritik Xi Jinping dihukum penjara 18 tahun, ini kasusnya

Dalam kesaksiannya, Powell mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa sangat dibutuhkan banyak kebijakan fiskal dan moneter. Guna mencegah pandemi yang bisa menyebabkan kerusakan pada ekonomi AS dalam kurung waktu yang lama.

“Jalan ke depan akan tergantung pada pengendalian virus, dan pada tindakan kebijakan yang diambil di semua tingkat pemerintahan,” tambah Powell.

Kendati demikian, tampaknya Powell mengantisipasi pertanyaan tentang program Main Street Lending yang bermasalah. Program ini merupakan fasilitas pinjaman senilai US$ 600 miliar yang ditujukan untuk kredit kepada perusahaan kecil dan menengah.

Ia bilang akan kembali meninjau ulang dan melakukan penyesuaian program ini. Namun, dia menambahkan program ini bukanlah solusi yang tepat untuk beberapa bisnis.

Baca Juga: Beijing- Canberra memanas, Huawei bakal lakukan lebih banyak PHK di Australia

The Fed telah mendapat kecaman karena rendahnya penyaluran pembiayaan dalam program ini. Hingga 16 September 2020, pinjaman yang tersalur baru mencapai US$ 1,5 miliar. 

Beberapa bank telah menolak memberikan pinjaman melalui program ini kepada bisnis berisiko walaupun mungkin paling membutuhkannya.

Selanjutnya: Vladimir Putin: Rudal strategis AS paksa Rusia membuat senjata hipersonik



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×