Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank sentral AS, The Federal Reserve, pada Rabu (28/4/2021) memiliki outlook yang cerah tentang pemulihan ekonomi AS dan perang negara melawan virus corona.
Akan tetapi, The Fed mengatakan masih terlalu dini untuk mempertimbangkan menarik kembali dukungan daruratnya karena begitu banyak pekerja yang masih menganggur akibat pandemi.
"Ini belum waktunya untuk mulai membahas setiap perubahan kebijakan," jelas Gubernur Fed Jerome Powell kepada wartawan, setelah merilis pernyataan kebijakan di mana bank sentral AS mempertahankan suku bunga dan program pembelian obligasi tidak berubah.
Melansir Reuters, meskipun tingkat inflasi akan naik, Powell mengatakan kenaikan harga yang akan datang hampir pasti akan terjadi begitu saja, dan tidak menimbulkan masalah berkelanjutan yang akan memaksa Fed untuk mulai menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.
Baca Juga: Jika The Fed pertahankan kebijakan akomodatif, rupiah bisa menguat pada Kamis (29/4)
Saat ini, bank sentral ingin menjaga kebijakan moneter tetap longgar di masa mendatang bahkan ketika melihat pemulihan ekonomi semakin cepat dan risiko pandemi mulai mereda.
"Di tengah kemajuan dalam vaksinasi dan dukungan kebijakan yang kuat, indikator aktivitas ekonomi dan lapangan kerja telah menguat," kata komite pengaturan kebijakan Fed. Disebutkan pula, perbaikan juga terlihat pada industri-industri yang paling terpukul oleh pandemi.
Reuters juga memberitakan, The Fed kembali mengulangi pernyataan bahwa jalur ekonomi akan sangat bergantung pada jalannya virus. Meski demikian, pandangan The Fed terkait krisis kesehatan yang sedang berlangsung saat ini lebih positif daripada yang terjadi bulan lalu.
Baca Juga: Berharap The Fed Sejinak Merpati, IHSG Punya Peluang Menguat Terbatas Pekan Ini