Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada 1 Februari dan menahannya serta politisi lainnya.
Militer mengatakan pemilu pada November tahun lalu yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi dinodai oleh penipuan. Klaim ini ditolak oleh komisi pemilihan nasional. Militer juga telah membentuk junta untuk memerintah negara itu sambil menunggu pemungutan suara baru, yang tanggalnya belum ditentukan.
Data Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik menunjukkan, pasukan keamanan telah menindak dengan kekuatan yang semakin meningkat pada aksi protes nasional setiap hari, dan lebih dari 60 demonstran telah tewas dan 1.900 orang ditangkap sejak kudeta.
Baca Juga: Sedikitnya 54 orang tewas, PBB: Militer Myanmar harus berhenti membunuh pendemo
Reuters belum dapat mengkonfirmasi angka tersebut secara independen.
Setidaknya dua orang, keduanya pejabat NLD, telah tewas dalam tahanan sejak Sabtu lalu setelah ditangkap, menurut sumber partai, meskipun alasan kematian mereka tidak diketahui.
Militer belum berkomentar tentang ini.