kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga jam di ruang neraka, ini cerita mencekam pengunjuk rasa Myanmar


Jumat, 12 Maret 2021 / 08:55 WIB
Tiga jam di ruang neraka, ini cerita mencekam pengunjuk rasa Myanmar
ILUSTRASI. Polisi menembakkan meriam air ke arah pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi menentang kudeta militer. REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia menjelaskan semua pengunjuk rasa yang ditahan disuruh berlutut. Selain itu, lima dari kelompok itu diberitahu untuk saling berhadapan saat mereka dipukuli di punggung, kepala, leher dan samping. 

Dia mengatakan dia kemudian dibebaskan bersama dengan beberapa orang lainnya tanpa penjelasan. Beberapa lainnya ditangkap secara resmi dan dikirim ke penjara.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk mengomentari tuduhan pria itu. Kantor polisi Myeik juga tidak menjawab telepon dari Reuters.

Sebelumnya, tentara Myanmar mengatakan bahwa mereka menangani aksi protes secara sah.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB meminta militer Myanmar setop lakukan kekerasan

Reuters juga tidak dapat menghubungi penjara untuk memberikan komentar.

Pyae Phyo Aung, mantan anggota serikat mahasiswa di Myeik yang telah berhubungan dengan pengunjuk rasa yang dibebaskan, mengatakan kepada Reuters bahwa 32 orang ditangkap dalam insiden itu. Pyae Phyo Aung mengatakan, dia melihat pengunjuk rasa lain dengan luka di punggung dan pinggulnya.

Baca Juga: Ratusan massa anti-kudeta yang terperangkap di Yangon akhirnya berhasil keluar

"Ketika saya bertemu dengannya, dia bahkan tidak bisa duduk," kata Tuan Pyae Phyo Aung. "Dia berbaring telungkup karena cedera di pinggulnya."




TERBARU

[X]
×