Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Spekulasi mengenai pengembangan aplikasi TikTok versi khusus untuk Amerika Serikat semakin membingungkan setelah pernyataan terbaru dari pihak perusahaan.
Setelah laporan dari Reuters menyebutkan bahwa TikTok tengah mengembangkan aplikasi mandiri khusus pengguna AS dengan kode nama “M2”, kini TikTok menyanggah laporan tersebut namun tanpa memberikan penjelasan yang jelas.
Laporan: TikTok Sedang Bangun Aplikasi “M2” dengan Algoritma Terpisah
Awal pekan ini, Reuters melaporkan bahwa TikTok tengah menggarap versi mandiri dari aplikasinya yang diperuntukkan bagi pasar Amerika Serikat. Versi ini, yang disebut-sebut bernama “M2”, dikabarkan akan menggunakan sistem algoritma dan basis data yang terpisah dari aplikasi TikTok global. Informasi ini diklaim berdasarkan bocoran dari staf internal TikTok.
Baca Juga: TikTok Siapkan Aplikasi Mandiri untuk Pengguna AS, Berpisah dengan ByteDance?
Langkah tersebut diyakini sebagai bagian dari strategi TikTok untuk tetap beroperasi di AS setelah pemerintah mengesahkan undang-undang yang mewajibkan pemilik ByteDance untuk menjual TikTok atau menghadapi pelarangan penuh di negara tersebut.
TikTok Bantah, Tapi Tidak Menjelaskan Detail
Tiga hari setelah laporan itu mencuat, TikTok akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah kabar tersebut, meski tidak secara gamblang menyatakan bagian mana yang salah.
Dalam pernyataan singkatnya, TikTok mengatakan: “Laporan Reuters yang baru-baru ini dipublikasikan, yang bersumber dari pihak anonim yang tidak memahami konteks, adalah tidak akurat secara faktual.”
Namun TikTok tidak menjelaskan lebih lanjut bagian mana dari laporan itu yang dianggap salah. Tidak dijelaskan apakah pengembangan aplikasi “M2” sama sekali tidak ada, atau hanya elemen tertentu yang keliru, seperti struktur kode atau rencana pemisahan algoritma.
Baca Juga: Trump: AS Akan Mulai Pembicaraan dengan China Terkait TikTok Pekan Depan
Spekulasi: Respons terhadap Tekanan Pemerintah?
Banyak yang menduga bahwa pernyataan TikTok ini dipicu oleh kekhawatiran dari pemerintah AS. Informasi tentang adanya versi berbeda dari aplikasi TikTok bisa jadi merusak jalannya proses negosiasi penjualan. Pemerintah kemungkinan lebih tertarik pada pengambilalihan TikTok dalam bentuk utuh, bukan versi yang telah diubah atau disesuaikan.
Namun alih-alih memperjelas posisi perusahaan, pernyataan TikTok justru memunculkan lebih banyak pertanyaan. Beberapa analis menilai bahwa ini bisa jadi strategi TikTok untuk mengendalikan narasi publik menjelang tenggat waktu penjualan yang semakin dekat.