Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WUHAN. Tim khusus bentukan WHO yang menyelidiki asal-usul pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai terjun ke lapangan. Reuters melaporkan, tim pada hari Jumat (29/1) bertemu dengan para ilmuwan China.
Setelah ini tim berencana untuk mengunjungi laboratorium, pasar, dan rumah sakit di Wuhan. Pada hari Kamis (28/1), tim tersebut menyelesaikan karantina selama dua minggu setelah kedatangannya di China.
"Pertemuan tatap muka pertama dengan kolega kita membahas program kunjungan kami. Ketua tim China, Prof Wannian, bercanda tentang beberapa gangguan teknis. Senang bertemu kolega kami setelah rapat zoom yang lama," ungkap Marion Koopmans, seorang ahli virologi di Erasmus University Medical Center di Belanda.
Kelompok peneliti khusus ini diperkirakan akan menghabiskan dua minggu lagi di China, dan akan mengunjungi pasar makanan laut di pusat wabah awal serta Institut Virologi Wuhan.
Baca Juga: Tim WHO yang menyelidiki asal-usul virus corona di Wuhan akan meninggalkan karantina
Awal bulan ini, kepala program darurat WHO Mike Ryan, mengatakan bahwa tidak ada jaminan jawaban pasti setelah penelitian dilakukan. WHO berharap ekpektasi masyarakat tidak terlalu tinggi.
Hal ini juga disampaikan oleh Thea Fischer, anggota tim Denmark. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan penelitian akan bergantung pada kelancaran akses menuju sumber yang relevan.
"Penting untuk diingat bahwa keberhasilan misi dan penelusuran asal-usul ini 100% bergantung pada akses ke sumber yang relevan," ungkap Fischer seperti dikutip Reuters.
Lebih lanjut, Fischer menegaskan bahwa tidak peduli seberapa kompeten dan seberapa kerasnya usaha mereka, keberhasilan hanya bisa diraih dengan dukungan pemerintah China.
Baca Juga: Waspada! WHO bilang varian baru Covid-19 menyebar cepat di puluhan negara
China menolak disebut sebagai sumber virus
Hingga saat ini China terus mendukung gagasan bahwa virus corona penyebab Covid-19 sudah ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan. Bukan tanpa alasan, beberapa laporan dan makalah ilmiah mengungkap bahwa virus itu telah beredar di Eropa pada 2019.
Kementerian Luar Negeri China bahkan mengisyaratkan bahwa virus bisa saja berasal dari AS, ditandai dengan enutupan tiba-tiba laboratorium tentara AS di Fort Detrick di Maryland pada Juli 2019.
Pemerintah China sempat tersinggung dengan pernyataan tersebut dan mengatakan, virus corona berasal dari luar negeri. China menduga virus berasal dari makanan laut impor.
"Salah satu kemungkinannya adalah pemburu satwa liar mungkin telah menularkan virus kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan," ungkap satu anggota tim WHO yang juga ahli zoologi Peter Daszak kepada AP News pada November lalu.