CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.945   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.140   -74,83   -1,04%
  • KOMPAS100 1.092   -10,71   -0,97%
  • LQ45 871   -4,83   -0,55%
  • ISSI 215   -3,21   -1,47%
  • IDX30 447   -1,43   -0,32%
  • IDXHIDIV20 540   0,19   0,03%
  • IDX80 125   -1,23   -0,97%
  • IDXV30 135   -0,31   -0,23%
  • IDXQ30 149   -0,31   -0,21%

Tim WHO: Kemungkinan virus bocor dari laboratorium sangat tidak mungkin


Rabu, 10 Februari 2021 / 05:38 WIB
Tim WHO: Kemungkinan virus bocor dari laboratorium sangat tidak mungkin
ILUSTRASI. WHO yang menyelidiki asal-usul Covid-19 mengatakan, kemungkinn besar kelelawar tetap menjadi sumber virus Covid-19. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WUHAN. Kepala tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul Covid-19 mengatakan, kemungkinn besar kelelawar tetap menjadi sumber virus Covid-19. Selain itu, penularan virus melalui makanan beku adalah kemungkinan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, dia memutuskan untuk mengesampingkan faktor kebocoran laboratorium.

Melansir Reuters, menurut Peter Ben Embarek, yang memimpin tim ahli independen dalam kunjungannya selama hampir sebulan ke kota Wuhan di China,  kerja tim WHO telah mengungkap informasi baru tetapi tidak secara dramatis mengubah gambaran mereka tentang wabah itu.

“Jalur yang mungkin dari spesies hewan asli apapun sampai ke pasar Huanan bisa mengambil jalur yang sangat panjang dan berbelit-belit yang melibatkan juga pergerakan lintas batas,” kata Embarek dalam jumpa pers selama hampir tiga jam.

Embarek mengatakan pekerjaan untuk mengidentifikasi asal-usul virus corona menunjuk ke reservoir alami kelelawar, tetapi kecil kemungkinannya mereka berada di Wuhan.

Baca Juga: Tim WHO gagal mengidentifikasi asal-usul virus corona di Wuhan

Penyelidik juga mencari sampel darah China yang dapat menunjukkan bahwa virus itu beredar lebih awal dari yang diperkirakan, katanya.

"Dalam upaya memahami gambaran Desember 2019, kami melakukan pencarian yang sangat detail dan mendalam untuk kasus-kasus lain yang mungkin terlewat, kasus-kasus sebelumnya pada 2019," jelasnya seperti dilansir Reuters.

Dia menambahkan, “Dan kesimpulannya adalah kami tidak menemukan bukti wabah besar yang mungkin terkait dengan kasus Covid-19 sebelum Desember 2019 di Wuhan atau di tempat lain.”

Baca Juga: Kabar gembira, WHO sebut kasus baru virus corona global dalam tren menurun



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×