Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Sudah dua hari ini, harga si kuning kinclong mengalami kenaikan. Bahkan kenaikannya mencapai level tertinggi dalam 11 minggu terakhir seiring dengan semakin memuncaknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Alhasil, banyak investor yang memilih emas sebagai safe haven.
Pada perdagangan hari ini, emas naik 2,4% menjadi US$ 890,49 per troy ounce. Harga ini merupakan yang tertinggi sejak 10 Oktober lalu. Kenaikan tersebut juga mengikuti melonjaknya harga minyak mentah dunia sebesar 5,6%.
"Sangat jelas, saat ini kenaikan harga emas disebabkan banyak investor yang memandang emas sebagai safe haven," jelas Darren Heathcote, head of trading Investec Bank Ltd di Sydney. Dia juga mengatakan, semakin melemahnya nilai dolar dan kenaikan harga minyak juga turut mendongkrak harga emas.
Asal tahu saja, pada pukul 13.14 waktu Singapura, harga emas untuk pengantaran cepat naik 1,6% menjadi US$ 883 per troy ounce. Sebelumnya, pada 26 Desember lalu, emas sempat meroket 2,6%.
Sementara itu, harga emas untuk pengantaran bulan Februari naik 1,5% menjadi US$ 883,80 per troy ounce di New York Mercantile Exchange divisi Comex.