Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meskipun tidak ada aturan global yang mengikat untuk pengembangan AI, rencana aksi Tiongkok menyerukan pembangunan lebih banyak infrastruktur digital yang menggunakan energi bersih dan menyatukan standar daya komputasi.
Tiongkok juga menyatakan dukungannya terhadap peran bisnis dalam menciptakan standar teknis di bidang keamanan, industri, dan etika.
Detail tentang badan Tiongkok tersebut, yang akan berkantor pusat di Shanghai, masih terbatas.
Sebagian dari strategi AI Beijing tampaknya berasal dari pedoman diplomatiknya, yang mendesak dukungan bagi negara-negara Selatan untuk meningkatkan peran dalam urusan internasional.
Dalam pidatonya untuk membuka acara hari Sabtu tersebut, Li menekankan pentingnya negara-negara tersebut mengembangkan AI.
Tonton: AS Ancam Jatuhkan Tarif 100 Persen ke China Lantaran Beli Minyak dari Rusia
Negara-negara ini merupakan mayoritas dari lebih dari 30 negara yang diundang ke perundingan tata kelola tingkat tinggi, termasuk Etiopia, Kuba, Bangladesh, Rusia, dan Pakistan.
Sejumlah negara Eropa termasuk Belanda, Prancis, dan Jerman, Uni Eropa, dan beberapa organisasi internasional juga turut hadir.
Tidak ada nama AS yang terlihat oleh Bloomberg News. Kedutaan Besar AS di Beijing menolak berkomentar mengenai kehadiran resmi mereka.