kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.843   64,00   0,38%
  • IDX 6.672   58,28   0,88%
  • KOMPAS100 964   11,03   1,16%
  • LQ45 750   7,97   1,07%
  • ISSI 212   1,78   0,84%
  • IDX30 390   4,07   1,05%
  • IDXHIDIV20 469   4,09   0,88%
  • IDX80 109   1,31   1,21%
  • IDXV30 115   1,49   1,31%
  • IDXQ30 128   1,26   1,00%

Tiongkok Dukung Iran Soal Perundingan Nuklir dengan AS, Tentang Sanksi Ilegal


Jumat, 25 April 2025 / 07:12 WIB
Tiongkok Dukung Iran Soal Perundingan Nuklir dengan AS, Tentang Sanksi Ilegal
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menegaskan Tiongkok mendukung Iran untuk mengadakan perundingan tentang program nuklirnya dengan Amerika Serikat.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiongkok mendukung Iran untuk mengadakan perundingan tentang program nuklirnya dengan Amerika Serikat dan menentang penggunaan kekuatan dan sanksi sepihak yang "ilegal" untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut.

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi kepada menteri luar negeri Iran pada hari Rabu (23/4/2025).

Reuters yang mengutip pernyataan kementerian luar negeri China melaporkan, Wang mengatakan kepada Abbas Araqchi dari Iran selama perundingan di ibu kota Tiongkok bahwa Beijing bersedia memperdalam koordinasi dan kerja sama dengan Teheran dalam urusan internasional dan regional.

"Pihak Tiongkok memuji janji Iran untuk tidak mengembangkan senjata nuklir dan menghormati hak Iran untuk memanfaatkan energi nuklir secara damai," kata Wang.

Pertemuan itu terjadi menjelang perundingan lanjutan nuklir AS-Iran pada Sabtu pekan ini dan setelah Washington menjatuhkan sanksi pada beberapa penyuling minyak Tiongkok karena membeli minyak Iran dalam beberapa minggu terakhir.

Kementerian luar negeri Iran mengatakan pada hari Rabu bahwa Araqchi telah memberi tahu mitranya dari Tiongkok tentang situasi terkini perundingan tidak langsung antara Iran dan AS dan berterima kasih kepada Tiongkok atas sikap produktifnya terhadap program nuklir Iran dan pencabutan sanksi.

Baca Juga: Lima Kartu yang Jadi Senjata Andal China dalam Perang Dagang dengan AS

Presiden AS Donald Trump telah berupaya untuk melakukan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Teheran, termasuk mendorong ekspor minyak Iran ke level nol.

Pada tahun 2015, Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional dalam kesepakatan dengan AS, Rusia, Tiongkok, Inggris, Prancis, dan Jerman. 

Namun pada tahun 2018 Trump, setahun setelah masa jabatan pertamanya, menarik diri dari pakta tersebut.

Teheran dan Washington memulai negosiasi lagi awal bulan ini dengan tujuan untuk membatasi program nuklir Teheran.

China, pembeli minyak Iran terbesar, telah mendukung Teheran saat tekanan AS meningkat.

AS sejauh ini telah memberikan sanksi kepada dua penyuling independen kecil yang berbasis di China karena membeli minyak mentah Iran.

Bulan lalu, impor minyak Iran oleh China melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa karena pembeli menimbun persediaan di tengah kekhawatiran bahwa sanksi AS lebih lanjut terhadap Teheran dapat memperketat pasokan.

China membeli sekitar 90% dari ekspor minyak Iran, kata para pedagang dan analis. Kedua negara telah membangun sistem perdagangan yang sebagian besar menggunakan yuan China dan jaringan perantara, menghindari dolar dan paparan regulator AS.

Tonton: Trump Melunak Terhadap China, Bursa Asia Kompak Menguat

Wang dan Araqchi juga membahas tarif AS selama pertemuan hari Rabu.

"Penyalahgunaan tarif oleh AS telah benar-benar kehilangan popularitas dan mengisolasi dirinya dari komunitas internasional," kata Wang.

"Komunitas internasional perlu lebih bersatu dari sebelumnya untuk menegakkan multilateralisme dan menjaga norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional," katanya kepada Araqchi.

Selanjutnya: Bank Jabar Banten (BJBR) Masuk Cum Date Hari Ini (25/4), Begini Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: 5 Drakor Populer Yooh Sung Jae, Termasuk The Haunted Palace



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×