Sumber: Fortune,Fortune | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Yann LeCun, tokoh penting di dunia kecerdasan buatan (AI) dan pemenang Turing Award, dikabarkan akan meninggalkan Meta dalam beberapa bulan ke depan untuk membangun perusahaan rintisannya sendiri di bidang AI.
Kabar ini dilaporkan Financial Times dari sumber internal yang mengetahui rencana tersebut. Langkah LeCun ini dianggap sebagai titik balik besar, baik bagi Meta maupun industri AI secara keseluruhan.
LeCun, 65 tahun, bergabung dengan Facebook (kini Meta) pada Desember 2013 sebagai direktur pendiri Fundamental AI Research (FAIR). Di saat bersamaan, ia tetap menjabat sebagai profesor di Universitas New York (NYU), tempatnya mengajar sejak 2003.
Baca Juga: 10 Tahun Setelah Periscope, Kayvon Beykpour Luncurkan Startup Baru Macroscope
Nama LeCun melejit lewat pengembangan convolutional neural network (CNN) pada akhir 1980-an, terutama arsitektur LeNet yang mampu mengenali tulisan tangan secara akurat dan mengubah arah riset computer vision.
Atas kontribusi tersebut, ia menerima penghargaan bergengsi ACM Turing Award tahun 2019 bersama Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio.
LeCun lahir di Soisy-sous-Montmorency, Prancis, 8 Juli 1960. Sejak kecil ia tertarik pada elektronika, didorong oleh ayahnya yang berprofesi sebagai insinyur. Minat itu membawanya ke ESIEE Paris, tempat ia meraih gelar teknik elektro pada 1983.
Ia kemudian melanjutkan studi doktoralnya di Université Pierre et Marie Curie dan lulus pada 1987 dengan disertasi tentang connectionist learning models — cikal bakal algoritma backpropagation untuk melatih jaringan saraf.
Setelah menjalani riset pascadoktoral di bawah bimbingan Geoffrey Hinton di Universitas Toronto, LeCun bergabung dengan AT&T Bell Labs pada 1988. Di sanalah ia mengembangkan CNN, teknologi yang memungkinkan komputer menafsirkan gambar seperti cara kerja penglihatan manusia.
Sistem pembacaan tulisan tangan yang ia buat kemudian digunakan secara luas oleh NCR untuk membaca cek bank pada 1990-an bahkan sempat memproses hingga 20% dari seluruh cek di Amerika Serikat.
Baca Juga: Tim Cook Ungkap Arti Penting AI: Yang Menolak Akan Tertinggal
Selain itu, LeCun juga memimpin pengembangan teknologi kompresi gambar DjVu, yang digunakan oleh Internet Archive untuk menyebarkan dokumen digital secara efisien. Setelah sempat bekerja di NEC Research Institute, ia akhirnya menetap di NYU.
Keputusan LeCun untuk hengkang muncul di tengah perubahan besar strategi AI di tubuh Meta. Pada Juni lalu, perusahaan induk Facebook itu menginvestasikan US$ 14,3 miliar ke perusahaan pelabelan data Scale AI dan menunjuk CEO-nya yang berusia 28 tahun, Alexandr Wang, untuk memimpin divisi baru bernama Meta Superintelligence Labs.













