kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tolak evakuasi warga Korea dari Wuhan, pemrotes lempar telur ke menteri


Kamis, 30 Januari 2020 / 17:12 WIB
Tolak evakuasi warga Korea dari Wuhan, pemrotes lempar telur ke menteri
ILUSTRASI. Penumpang menggunakan masker untuk mencegah virus coronan baru saat tiba di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, 29 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ASAN. Warga Korea Selatan yang marah melemparkan telur dan tepung ke seorang menteri yang berusaha meredakan amarah mereka, atas rencana mengkarantina ratusan orang yang akan diterbangkan pulang dari Wuhan, pusat epidemi virus corona baru di China.

Penerbangan pertama dari empat yang Seoul rencanakan untuk mengevakuasi warga Korea Selatan dari Wuhan akan berangkat Kamis (30/1) pagi. Tetapi, Menteri Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, China hanya menyetujui satu penerbangan yang menyebabkan penundaan.

Korea Selatan juga melaporkan kasus virus corona kelima dan keenam yang terkonfirmasi pada Kamis (30/1), termasuk kasus pertama  yang terinfeksi di negeri ginseng. Kasus-kasus sebelumnya hanya melibatkan orang-orang yang pernah melakukan perjalanan ke Wuhan.

Baca Juga: Hoaks! foto diduga mayat korban virus corona bergelimpangan di China

Sekitar 700 warga Korea Selatan di Wuhan telah terdaftar untuk diterbangkan pulang. Tapi, pengunjuk rasa di Kota Asan dan Jincheon, sekitar 80 kilometer Selatan Seoul, menggunakan traktor pada Rabu (29/1) untuk memblokir akses ke fasilitas pusat karantina.

Di Asan, para demonstran melemparkan telur dan meneriakkan kata-kata kasar ketika Menteri Dalam Negeri Chin Young tiba untuk berbicara dengan mereka pada Kamis (30/1), yang memaksa polisi yang menjaga aksi menggunakan payung hitam sebagai perisai.

"Jika begitu aman, mengapa kamu tidak membawanya ke rumahmu?" teria seorang pemrotes kepada Chin seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Malaysia gencar tangkap penyebar hoaks virus corona, Indonesia?

Menteri dalam negeri menyatakan, dia memahami kekhawatiran masyarakat Korea Selatan atas rencana pemulangan warga lainnya dari Wuhan. Tapi, ia memastikan, pusat karantina cukup besar untuk menampung para pengungsi.

"Warga Korea Selatan di Wuhan menderita. Jadi, kita harus membawa mereka secepat mungkin (kembali ke Korea), kan?" kata Chin seperti dilansir Reuters.

Pemerintah berencana mengisolasi para pengungsi setidaknya selama dua minggu di fasilitas yang biasanya digunakan sebagai pusat pelatihan bagi pejabat pemerintah. Tujuannya, untuk memastikan mereka benar-benar terbebas dari virus corona baru.

Baca Juga: Kemenlu beberkan sejumlah kendala dalam mengevakuasi WNI di Wuhan

Melansir Reuters, media lokal Korea Selatan menyiarkan gambar-gambar para pengunjuk rasa yang menyambar rambut seorang pejabat Kementerian Kesehatan yang menyambangi mereka pada Rabu (29/1) malam, sebelum mendorong dan menyiramnya dengan air.

Menjelang penerbangan evakuasi warga Korea Selatan di Wuhan, Presiden Moon Jae-in mengutuk penyebaran hoaks terkait virus corona baru karena telah menimbulkan kecemasan yang berlebihan.

"Senjata yang akan melindungi kita dari virus corona baru bukanlah rasa takut dan kebencian, tetapi kepercayaan dan kerjasama," katanya dalam sebuah pidato di Seoul seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia persiapkan evaluasi WNI di Wuhan

Kantor berita Yonhap melaporkan, satuan keamanan siber Kepolisian Korea Selatan bekerja dengan regulator telekomunikasi untuk memblokir atau menghapus informasi palsu yang bisa memicu "kebingungan sosial" di masyarakat.



TERBARU

[X]
×