kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tragedi robohnya jembatan di Italia dinilai tinggal menunggu waktu


Rabu, 15 Agustus 2018 / 17:05 WIB
Tragedi robohnya jembatan di Italia dinilai tinggal menunggu waktu
ILUSTRASI. Jembatan Morandi di Genoa, Italia ambruk, Selasa (14/8).


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ROMA. Robohnya jembatan di Italia merupakan tragedi yang seharusnya bisa dihindari. Pasalnya, selama beberapa dekade, jembatan ini memang kerap dihantui oleh masalah struktural.

Misalnya saja, jembatan Morandi Genoa disebut-sebut membutuhkan perbaikan besar karena kondisinya yang retak-retak. Hal ini dinilai sebagai hasil dari gagalnya teknik konstruksi yang dilakukan pada tahun 1960-an. Tak mengherankan jika musibah yang terjadi pada Selasa (14/8) lalu tersebut disebut para ahli sebagai tragedi yang tinggal menunggu waktu.

Tim penyelamat di Italia saat ini terus melakukan pencarian korban selamat di bawah reruntuhan jembatan. Dikhawatirkan, jumlah korban akan terus meningkat. Pemerintah Italia bahkan menamakan musibah ini sebagai "tragedi yang memilukan"

Sekitar 30 orang sudah dilaporkan tewas pada Selasa saat jembatan tersebut ambles saat terjadi hujan badai. Kondisi itu menyebabkan puluhan mobil dan pengendaranya jatuh dari ketinggian 100 meter ke rel kereta api di bawahnya.

"Sangat disayangkan, sekitar 30 orang tewas dan banyak korban yang mengalami luka-luka dengan kondisi serius," jelas Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini seperti yang dikutip dari South China Morning Post.

Presiden Italia Sergio Mattarella mengatakan, musibah yang menimpa Genoa dan seluruh Italia, menyisakan pertanyaan besar yakni apa yang menyebabkan jembatan roboh dan siapa yang bertanggungjawab mengenai hal ini.

"Warga Italia memiliki hak untuk memiliki infrastruktur yang modern dan efisien yang bisa memberikan rasa aman kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari," kata Mattarella.

Mengutip Reuters, jembatan berusia 50 tahun itu, bagian dari jalan tol yang menghubungkan kota pelabuhan Genoa dengan Prancis selatan. Jembatan tersebut runtuh saat hujan lebat pada Selasa, mengirim puluhan kendaraan menabrak palung sungai, kereta api dan dua gudang.

Ketika mobil derek dikerahkan untuk menggeser potongan beton yang rusak seukuran truk, ratusan petugas pemadam kebakaran mencari korban yang selamat.

Sementara, keterkejutan publik dan duka berubah menjadi kemarahan atas kondisi jembatan sepanjang 1,2 km, yang selesai dibangun pada 1967 dan baru saja dirombak dua tahun lalu. Kondisi jembatan, kemampuan dalam menahan beban besar serta intensitas lalu lintas selama bertahun-tahun, telah menjadi fokus perdebatan publik sejak robohnya jembatan hari Selasa.




TERBARU

[X]
×