Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dilansir AFP Rabu (13/1/2021), varian itu ditemukan pada dua orang dewasa dan dua anak, yang semuanya datang dari Brasil. Disebutkan varian ini mempunyai 12 mutasi pada spike (mahkota) protein, termasuk tiga mutasi yang ditemukan pada VOC 202012/01 dan 501Y.V2.
WHO menerangkan bahwa mutasi tersebut bisa menyebabkan dampak pada tingkat transmisi maupun respons imun tubuh yang terinfeksi. Badan kesehatan dunia itu menuturkan, peneliti mereka di Brasil melaporkan varian serupa, yang nampaknya berkembang secara independen daripada yang terdeteksi di Jepang.
"Bagaimana dampak dan signifikansi varian baru ini terhadap kesehatan publik membutuhkan penyelidikan lanjutan," ulas WHO.
Baca Juga: Cegah mutasi virus corona, Kemenkes dan Kemenristek bentuk tim genomic surveillance
Pada Selasa (12/1/2021), mereka menggelar pertemuan dengan 1.750 ilmuwan dunia untuk mendiskusikan prioritas penelitian dalam menjawab varian baru tersebut.
Kepala Pengembangan dan Penelitian WHO Ana Maria Henao Restrepo berujar, mereka harus selangkah lebih maju dalam melawan wabah ini. Henao Restrepo mengatakan pihaknya mempunyai tujuan menciptakan mekanisme global, yang mampu mengidentifikasi dan memahami implikasi varian ini demi penanganan wabah.
WHO melanjutkan, varian baru virus corona ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kemampuan diagnosa dan pengurutan sistematis pada virus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Varian Baru Virus Corona asal Inggris Sudah Menginfeksi 50 Negara"
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo