Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa kelompok Hamas telah diberikan “lampu hijau” untuk menjalankan operasi keamanan internal di Jalur Gaza.
Menurut Trump, langkah tersebut dilakukan karena Hamas ingin “menghentikan masalah” yang muncul pasca gencatan senjata.
“Kami memberi mereka izin untuk sementara waktu,” kata Trump kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One, menanggapi laporan bahwa Hamas kini berperan seperti pasukan kepolisian dan menindak kelompok rival di Gaza.
“Mereka ingin menghentikan masalah, dan mereka cukup terbuka soal itu. Kami memberikan mereka persetujuan untuk jangka waktu tertentu,” ujarnya.
Upaya Hamas Cegah Kekacauan dan Penjarahan
Hamas mulai mengerahkan pasukan keamanan internal di beberapa wilayah Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan pada Jumat lalu.
Baca Juga: Gencatan Senjata Israel–Hamas Dimulai, Ribuan Pengungsi Pulang ke Gaza yang Hancur
Kelompok tersebut menyatakan tujuannya adalah untuk menghentikan aksi penjarahan, menjaga ketertiban, dan mencegah kekosongan kekuasaan di wilayah yang luluh lantak akibat perang.
Dalam pernyataannya, Trump menambahkan bahwa sekitar 2 juta penduduk Gaza kini mulai kembali ke bangunan yang hancur akibat konflik berkepanjangan.
“Banyak hal buruk bisa terjadi. Kami hanya ingin situasinya aman. Saya pikir ini akan baik-baik saja—meski tak ada yang bisa memastikan sepenuhnya,” kata Trump.
Gaza Masih dalam Kondisi Hancur
Sebagian besar wilayah Gaza telah berubah menjadi reruntuhan dan padang tandus sejak perang yang dipicu oleh serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut memicu konflik besar yang menelan puluhan ribu korban jiwa dan menghancurkan infrastruktur vital.
Sementara itu, pasukan keamanan Hamas dilaporkan bentrok dengan anggota salah satu klan di Kota Gaza selama dua hari terakhir. Bentrokan itu terjadi di tengah upaya kelompok tersebut untuk mengendalikan situasi keamanan di lapangan.
Baca Juga: Trump: Israel dan Hamas Capai Kesepakatan Awal untuk Akhiri Perang Gaza
Kementerian Dalam Negeri Hamas pada Minggu mengeluarkan pernyataan resmi yang menawarkan amnesti bagi individu yang terlibat dalam geng-geng terlarang yang dituduh mencuri bantuan kemanusiaan dan melakukan penjarahan—selama mereka tidak terlibat dalam pertumpahan darah.
Proposal Trump untuk Gaza
Dalam rencana perdamaian yang diusulkan Trump, Hamas diwajibkan untuk melucuti senjata dan mengakhiri kekuasaannya di Gaza.
Namun, pemberian izin sementara bagi Hamas menjalankan operasi keamanan menunjukkan adanya pendekatan pragmatis dari Washington untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut dalam masa transisi.