kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.549   -65,00   -0,39%
  • IDX 8.202   35,79   0,44%
  • KOMPAS100 1.120   3,46   0,31%
  • LQ45 784   -0,50   -0,06%
  • ISSI 292   2,01   0,69%
  • IDX30 411   -0,50   -0,12%
  • IDXHIDIV20 463   -0,97   -0,21%
  • IDX80 123   0,17   0,14%
  • IDXV30 133   0,38   0,29%
  • IDXQ30 128   -0,24   -0,19%

Trump: Israel dan Hamas Capai Kesepakatan Awal untuk Akhiri Perang Gaza


Kamis, 09 Oktober 2025 / 08:32 WIB
Trump: Israel dan Hamas Capai Kesepakatan Awal untuk Akhiri Perang Gaza
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan awal untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera, sebagai bagian dari rencana perdamaian yang diusulkannya guna mengakhiri perang dua tahun di Jalur Gaza. REUTERS/Brian Snyder 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/CAIRO. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan awal untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera, sebagai bagian dari rencana perdamaian yang diusulkannya guna mengakhiri perang dua tahun di Jalur Gaza.

Pengumuman ini disampaikan hanya sehari setelah peringatan dua tahun serangan Hamas ke Israel yang memicu serangan balasan besar-besaran Israel ke Gaza.

Negosiasi tidak langsung yang digelar di Mesir akhirnya menghasilkan kesepakatan awal dari kerangka perdamaian 20 poin yang disusun oleh Trump.

Baca Juga: Hamas Minta Jaminan Akhiri Perang Gaza dalam Rencana 20 Poin Trump

“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari Rencana Perdamaian kami,” tulis Trump di platform Truth Social, Rabu (8/10/2025).

“Ini berarti seluruh sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati sebagai langkah awal menuju perdamaian yang kuat dan abadi,” tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataannya mengatakan, “Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membawa seluruh sandera kembali ke rumah.”

Netanyahu berencana menggelar rapat kabinet pada Kamis untuk mengesahkan perjanjian tersebut.

Sementara itu, Hamas membenarkan telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: PM Italia Dilaporkan ke ICC atas Dugaan Keterlibatan dalam Genosida di Gaza

Dalam pernyataannya, kelompok itu menyebut perjanjian mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza serta pertukaran sandera dan tahanan. Hamas juga meminta agar Trump dan negara penjamin memastikan Israel mematuhi sepenuhnya isi kesepakatan.

Trump menyebut dirinya mungkin akan berangkat ke Mesir akhir pekan ini untuk menghadiri prosesi penandatanganan tahap berikutnya.

“Ini hari besar bagi dunia Arab dan Muslim, Israel, serta seluruh bangsa di kawasan,” kata Trump, sembari berterima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang membantu perundingan.

Jika berhasil dijalankan, kesepakatan ini akan menjadi pencapaian diplomatik terbesar Trump sejauh ini, setelah ia menjabat pada Januari dengan janji mengakhiri konflik di Gaza dan Ukraina.

Baca Juga: Perundingan Gaza: Hamas Nyatakan Siap Berdamai, Namun Minta Jaminan Akhiri Perang

Delegasi dari Amerika Serikat, Qatar, dan Turki turut hadir dalam perundingan di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Pihak AS diwakili menantu Trump, Jared Kushner, dan utusan khusus Steve Witkoff, sementara Israel diwakili Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, salah satu penasihat dekat Netanyahu.

Meski menjadi titik terang baru, sejumlah rincian penting masih belum dipastikan, seperti waktu implementasi, pengelolaan Gaza pascaperang, serta status politik Hamas ke depan.

Menurut otoritas Gaza, lebih dari 67.000 orang tewas dan sebagian besar wilayah hancur sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023.

Sementara itu, Israel melaporkan sekitar 1.200 korban tewas dan 251 orang disandera dalam serangan awal Hamas.

Baca Juga: Dua Tahun Setelah Serangan 7 Oktober, Harapan Perdamaian Gaza Kembali Menguat

Pembebasan Sandera Dimulai Akhir Pekan Ini

Sumber Hamas menyebut pembebasan sandera yang masih hidup akan dilakukan dalam waktu 72 jam setelah pemerintah Israel menyetujui perjanjian tersebut. Juru bicara pemerintah Israel memperkirakan proses itu dimulai pada Sabtu.

Netanyahu dan Trump dilaporkan telah berbicara melalui telepon untuk saling memberi selamat atas tercapainya kesepakatan. Netanyahu bahkan mengundang Trump untuk berpidato di parlemen Israel.

Daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan disebut mencakup sejumlah figur penting, seperti Marwan al-Barghouti, tokoh Fatah, dan Ahmed Saadat, pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), yang sebelumnya tidak pernah dimasukkan dalam kesepakatan gencatan senjata.

Namun, perbedaan masih muncul terkait mekanisme penarikan pasukan Israel dari Gaza. Hamas menuntut adanya jadwal yang jelas serta jaminan penarikan penuh dari seluruh wilayah Palestina.

Baca Juga: Israel Deportasi Greta Thunberg dan 170 Aktivis dari Armada Bantuan Gaza

Menuju Tahap Pasca-Perang

Fase berikutnya dari rencana Trump mencakup pembentukan badan internasional yang dipimpin langsung olehnya dan melibatkan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair untuk mengatur administrasi Gaza pascaperang.

Sejumlah negara Arab yang mendukung rencana tersebut menegaskan, langkah itu harus mengarah pada pembentukan negara Palestina Merdeka, sesuatu yang hingga kini ditolak Netanyahu.

Hamas mengatakan akan menyerahkan kekuasaan di Gaza kepada pemerintahan teknokrat Palestina yang diawasi Otoritas Palestina dan didukung negara-negara Arab serta Muslim. Kelompok itu menolak setiap bentuk pemerintahan asing atau campur tangan Blair.

Sementara itu, kecaman internasional terhadap operasi militer Israel terus meningkat. Sejumlah ahli HAM dan penyelidik PBB menilai serangan Israel ke Gaza berpotensi dikategorikan sebagai genosida. Israel membantah tudingan tersebut dan menegaskan tindakannya merupakan upaya bela diri atas serangan Hamas dua tahun lalu.

Selanjutnya: IHSG Punya Peluang Berbalik Naik, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Mirae (9/10)

Menarik Dibaca: IHSG Punya Peluang Berbalik Naik, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Mirae (9/10)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×