kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.613   29,00   0,17%
  • IDX 8.142   -27,32   -0,33%
  • KOMPAS100 1.110   -5,25   -0,47%
  • LQ45 780   -5,54   -0,71%
  • ISSI 288   0,38   0,13%
  • IDX30 409   -3,32   -0,81%
  • IDXHIDIV20 459   -4,21   -0,91%
  • IDX80 122   -0,73   -0,60%
  • IDXV30 132   -0,28   -0,21%
  • IDXQ30 128   -0,86   -0,67%

Perundingan Gaza: Hamas Nyatakan Siap Berdamai, Namun Minta Jaminan Akhiri Perang


Rabu, 08 Oktober 2025 / 09:08 WIB
Perundingan Gaza: Hamas Nyatakan Siap Berdamai, Namun Minta Jaminan Akhiri Perang
ILUSTRASI. Palestinians sit next to a fire among the rubble of buildings destroyed during the Israeli offensive, amid a ceasefire between Israel and Hamas, at Jabalia refugee camp, northern Gaza Strip, February 17, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SHARM EL-SHEIKH, Mesir. Kelompok Hamas pada Selasa (7/10/2025) menyatakan kesiapannya untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang di Gaza berdasarkan rencana perdamaian yang diusung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, namun menegaskan masih memiliki sejumlah tuntutan yang harus dipenuhi.

Pernyataan itu muncul bersamaan dengan kedatangan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani dan utusan senior AS ke Mesir untuk melanjutkan perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel.

Pada peringatan dua tahun serangan Hamas ke Israel yang memicu perang besar di Gaza, Trump mengatakan optimistis ada peluang untuk mencapai kesepakatan.

“Saya rasa ada kemungkinan kita bisa mencapai perdamaian di Timur Tengah, tidak hanya di Gaza,” ujar Trump kepada wartawan di Washington.

Baca Juga: Pasukan Israel Gempur Gaza pada Peringatan Dua Tahun Perang

Delegasi AS yang terdiri dari utusan khusus Steve Witkoff dan Jared Kushner, menantu Trump sekaligus utusan Timur Tengah pada masa jabatan pertamanya, telah berangkat ke Sharm el-Sheikh.

Menurut sumber yang dekat dengan pembicaraan, suasana perundingan Selasa lebih positif dibanding hari sebelumnya, dan hari Rabu akan menjadi penentu arah negosiasi, mengingat hadirnya para mediator utama.

Hamas Ajukan Jaminan untuk Akhiri Perang

Pemimpin senior Hamas Khalil Al-Hayya mengatakan kepada televisi Mesir, Al Qahera News, bahwa kelompoknya datang untuk bernegosiasi “secara serius dan bertanggung jawab.”

Ia menyebut Hamas siap mencapai kesepakatan, namun membutuhkan “jaminan nyata” agar perang benar-benar berakhir dan tidak terulang kembali.

Baca Juga: Dua Tahun Setelah Serangan 7 Oktober, Harapan Perdamaian Gaza Kembali Menguat

Menurut otoritas Gaza, sekitar 67.000 orang tewas akibat serangan Israel sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023. Israel menyebut 1.200 orang tewas dan 251 disandera dalam serangan Hamas dua tahun lalu.

Meski perundingan ini dinilai paling menjanjikan sejauh ini, pejabat dari kedua pihak menyerukan kehati-hatian terhadap kemungkinan kesepakatan cepat.

Di Israel, warga mengenang hari paling berdarah bagi orang Yahudi sejak Holocaust, sementara di Gaza masyarakat berharap perang segera berakhir.

Bahkan jika kesepakatan tercapai, masih ada pertanyaan besar: siapa yang akan memerintah Gaza dan membiayai rekonstruksinya.

Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sama-sama menolak keterlibatan Hamas dalam pemerintahan pascaperang.

Syarat-Syarat dari Hamas

Pejabat senior Hamas Fawzi Barhoum mengatakan pihaknya berusaha mengatasi berbagai hambatan untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi aspirasi rakyat Gaza.

Baca Juga: Israel Deportasi Greta Thunberg dan 170 Aktivis dari Armada Bantuan Gaza

Ia menegaskan kesepakatan harus mencakup:

  • Penghentian permanen perang,
  • Penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, dan
  • Dimulainya rekonstruksi komprehensif di bawah pengawasan badan teknokrat nasional Palestina.

Sementara itu, Israel menuntut agar Hamas meletakkan senjata, hal yang ditolak keras oleh kelompok tersebut.

Netanyahu dalam pernyataannya di X mengatakan, “Kita sedang berada di hari-hari penentuan. Kami akan terus berupaya mencapai seluruh tujuan perang: memulangkan seluruh sandera, menghancurkan kekuasaan Hamas, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.”

Baca Juga: Turki Pulangkan 137 Aktivis Flotilla Gaza yang Ditahan Israel

Harapan Warga di Tengah Luka Dua Tahun Perang

Di Israel, keluarga korban memperingati dua tahun tragedi serangan Hamas.

Orit Baron, yang kehilangan putrinya Yuval dan calon menantunya dalam serangan di festival musik Nova, mengatakan,

“Mereka seharusnya menikah pada Hari Valentine. Sekarang mereka beristirahat berdampingan, karena mereka tak pernah terpisahkan.”

Sementara di Gaza, warga 49 tahun Mohammed Dib mengungkapkan harapan sederhana:

“Sudah dua tahun kami hidup dalam ketakutan, kehancuran, dan pengungsian. Kami hanya ingin perang ini berakhir.”

Selanjutnya: Terus Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 8 Oktober 2025 Naik

Menarik Dibaca: Terus Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 8 Oktober 2025 Naik




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×