Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
Dolar jatuh turun tajam pada hari Rabu setelah Bloomberg, mengutip seorang pejabat mengutip seorang pejabat Gedung Putih yang tidak dikenal, melaporkan Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan segera memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Dolar turun sebanyak 0,7% terhadap sekeranjang mata uang utama dalam beberapa saat setelah berita tersebut muncul. Begitu juga dengan pasar yang sensitif terhadap suku bunga seperti bursa regional AS.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 30 tahun sempat naik hampir 5 basis poin menuju level 5,06%. Padahal sebelumnya, obligasi ini diperdagangkan pada level terendah sekitar 4,97%.
Baca Juga: Trump Kemungkinan Segera Memecat Ketua The Fed Jerome Powell
Nampaknya investor telah gelisah selama berminggu-minggu tentang prospek Powell dicopot dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir Mei 2026.
"Jika kita mendapatkan berita utama hari ini tentang (pemecatan) Powell, maka kita melihat aksi jual yang jauh lebih besar dalam dolar. Kemandirian Federal Independensi Federal Reserve adalah dasar dari status AS sebagai mata uang cadangan No.1 sebagai mata uang cadangan." ujar Francesco Pesole, Strategis FX Ing di London.
Baca Juga: Wall Street Berbalik Melemah Pasca Kabar Trump akan Memecat Powell, Saham Bank Anjlok
Sementara Chris Beauchamp, Kepala Analis Pasar Ig, di London bilang berita tersebut telah membuat dolar tertekan namun juga menyeret saham lebih rendah. Kepergian ketua The Fed akan membuat independensi bank sentral dipertanyakan. Tampaknya kemungkinan bahwa keberhasilan (Trump) baru-baru ini dalam meloloskan pajak pajak dan pengeluaran, dan gencatan senjata di Timur Tengah.
"Sekarang kita akan melihat apakah para pelaku pasar obligasi akan menempatkan AS dalam pandangan mereka lagi. Langkah dramatis seperti itu juga menunjukkan tidak ada kata mundur dari tarif kali ini, terutama dengan saham yang berada di rekor tertinggi." terang Chris.