kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Trump dan Presiden Korsel Lee Jae Myung Rampungkan Kesepakatan Dagang Bernilai Besar


Rabu, 29 Oktober 2025 / 19:23 WIB
Trump dan Presiden Korsel Lee Jae Myung Rampungkan Kesepakatan Dagang Bernilai Besar
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung telah menyelesaikan perincian akhir dari kesepakatan dagang. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung telah menyelesaikan perincian akhir dari kesepakatan dagang yang sempat alot dalam pertemuan puncak di Korea Selatan pada Rabu (29/10).

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyampaikan nada optimistis terkait pertemuan mendatang dengan Presiden China Xi Jinping.

“Kami telah membuat kesepakatan kami, hampir final,” kata Trump dalam jamuan makan malam bersama Lee dan sejumlah pemimpin kawasan di sela-sela forum Asia Pasifik di Gyeongju.

Kesepakatan antara kedua sekutu itu pertama kali diumumkan pada akhir Juli, di mana Seoul berhasil menghindari pemberlakuan tarif tinggi AS atas produk impornya dengan menyetujui investasi baru senilai US$350 miliar di Amerika Serikat.

Sebagai imbalannya, Washington menurunkan tarif atas sejumlah komoditas asal Korea Selatan.

Baca Juga: Trump Klaim Cegah Perang India–Pakistan Lewat Ancaman Tarif 250%

Namun, pembahasan mengenai struktur investasi tersebut sempat mengalami kebuntuan hingga menjelang kunjungan Trump ke Seoul.

“Prospeknya bahkan masih suram tadi malam, dan kemajuan dramatis terjadi hari ini,” ujar Kepala Kebijakan Kepresidenan Korea Selatan, Kim Yong-beom, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Kesepakatan Investasi AS-Korsel: Dana US$350 Miliar

Berdasarkan keterangan dari pihak Korea Selatan, Trump dan Lee menyepakati bahwa dana investasi sebesar US$350 miliar akan dibagi menjadi dua bagian.

Sebesar US$200 miliar akan diberikan dalam bentuk tunai secara bertahap, dengan batas maksimal US$20 miliar per tahun, sedangkan US$150 miliar sisanya akan diarahkan ke investasi di sektor perkapalan (shipbuilding) — sektor yang disebut Trump sebagai kunci dalam rencana “pemulihan industri maritim Amerika”.

Kedua negara juga menyetujui pembagian keuntungan 50:50 sebelum modal awal investasi kembali, serta hanya akan mendanai proyek-proyek yang dinilai layak secara komersial. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick ditunjuk untuk memimpin komite investasi yang akan menilai kelayakan proyek-proyek tersebut.

Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi terkait rincian kesepakatan dagang ini, yang masih harus diratifikasi oleh parlemen Korea Selatan.

Trump Fokus Hadapi Xi Jinping, Abaikan Uji Rudal Korea Utara

Trump tiba di Korea Selatan setelah kunjungan singkat ke Tokyo, hanya beberapa jam setelah Korea Utara meluncurkan rudal jelajah berkepala nuklir. Namun, Trump mengabaikan uji coba tersebut dan menegaskan fokusnya pada pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Busan pada Kamis (30/10).

Baca Juga: Donald Trump Akui Tak Bisa Maju Lagi: 'Konstitusi Cukup Jelas, Saya Tidak Diizinkan'

“Saya pikir kita akan mendapatkan hasil yang sangat baik bagi negara kita dan bagi dunia,” kata Trump kepada wartawan dalam perjalanan menuju Seoul.

Trump juga menyatakan berharap dapat mengurangi tarif AS atas barang-barang asal China sebagai imbalan atas komitmen Beijing untuk menekan ekspor bahan kimia prekursor fentanyl, yang menjadi sumber krisis narkotika di AS.

Menurut laporan Wall Street Journal, Amerika Serikat berencana memangkas separuh tarif sebesar 20% yang saat ini diberlakukan terhadap produk impor asal China, jika kesepakatan tersebut tercapai.

Kementerian Luar Negeri China menyebut bahwa pertemuan kedua pemimpin itu diharapkan akan “memberikan momentum baru bagi perkembangan hubungan AS–China” dan Beijing siap bekerja sama untuk mencapai “hasil positif”.

Sinyal Pencairan Hubungan AS–China

Pertemuan Trump dan Xi berlangsung di tengah tanda-tanda pencairan hubungan ekonomi kedua negara.

Pada Minggu sebelumnya, negosiator dari Washington dan Beijing berhasil menyusun kerangka kesepakatan untuk menunda penerapan tarif tambahan AS dan pengendalian ekspor logam tanah jarang (rare earths) oleh China.

Kabar tersebut langsung mendorong pasar saham global mencetak rekor tertinggi.

Sebagai isyarat goodwill, China juga dilaporkan membeli kembali kargo kedelai AS untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, menurut laporan eksklusif Reuters.

Penyambutan Megah dan Diplomasi Emas

Kedatangan Trump di Gyeongju disambut secara megah dan penuh simbolik oleh Presiden Lee Jae Myung. Trump diberi mahkota emas serta dianugerahi “Grand Order of Mugunghwa”, penghargaan tertinggi di Korea Selatan.

Dalam jamuan makan siang resmi yang ditutup dengan “pencuci mulut emas”, Lee berjanji akan meningkatkan anggaran pertahanan Korea Selatan guna menanggapi kekhawatiran Trump tentang kontribusi sekutu AS di Asia Timur.

Baca Juga: Trump Kritik The Fed: Jerome 'Too Late' Powell Picu Tawa APEC

Lee juga meminta agar Washington mengizinkan Korea Selatan memproses ulang bahan bakar nuklir untuk kapal selam bertenaga nuklir, yang dianggap vital dalam memantau aktivitas kapal selam Korea Utara dan China. Permintaan ini masih terkendala oleh perjanjian bilateral yang melarang reprocessing tanpa izin AS.

Trump menegaskan bahwa AS akan membantu Seoul “menyelesaikan masalah dengan Korea Utara,” yang secara teknis masih berstatus perang sejak konflik 1950–1953 berakhir hanya dengan gencatan senjata.

Protes Anti-Trump Warnai Kunjungan

Meski disambut secara resmi dengan penuh kehormatan, ratusan demonstran juga turun ke jalan di sekitar lokasi pertemuan APEC untuk menentang kebijakan Trump. Beberapa insiden bentrokan kecil antara massa dan polisi sempat terjadi.

“Para pemimpin dunia sibuk menyanjung Trump hanya demi menurunkan tarif AS beberapa persen. Ini benar-benar absurd,” ujar Kwon Young-guk, mantan calon presiden dari partai kiri minoritas Korea Selatan yang turut serta dalam aksi protes.

Sementara itu, pihak Istana Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa lembar fakta (factsheet) mengenai kesepakatan perdagangan dan keamanan dengan Amerika Serikat akan dipublikasikan dalam beberapa hari mendatang, diikuti nota kesepahaman (MoU) yang memuat rincian teknis perjanjian tersebut.

Selanjutnya: Hartadinata (HRTA) Memoles Bisnis Emas, Gandeng Bank Hingga Perusahaan Tambang

Menarik Dibaca: Hujan Amat Lebat di Provinsi Berikut, Cek Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (30/10)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×