kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.653   15,00   0,09%
  • IDX 8.173   6,63   0,08%
  • KOMPAS100 1.140   0,34   0,03%
  • LQ45 836   -0,35   -0,04%
  • ISSI 282   -1,71   -0,60%
  • IDX30 440   -0,20   -0,05%
  • IDXHIDIV20 507   -0,48   -0,09%
  • IDX80 128   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 138   -0,31   -0,22%
  • IDXQ30 140   -0,64   -0,46%

Donald Trump Akui Tak Bisa Maju Lagi: 'Konstitusi Cukup Jelas, Saya Tidak Diizinkan'


Rabu, 29 Oktober 2025 / 15:57 WIB
Donald Trump Akui Tak Bisa Maju Lagi: 'Konstitusi Cukup Jelas, Saya Tidak Diizinkan'
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampaknya menutup pintu untuk maju ke masa jabatan ketiga, Konstitusi AS melarangnya mencalonkan diri lagi . REUTERS/Evelyn Hockstein 


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampaknya menutup pintu untuk maju ke masa jabatan ketiga, mengakui bahwa Konstitusi AS melarangnya mencalonkan diri lagi setelah masa jabatannya saat ini berakhir pada Januari 2029.

Dalam pernyataannya kepada wartawan di atas pesawat Air Force One pada Rabu (29/10) saat menuju Korea Selatan, Trump mengatakan,

“Jika Anda membacanya, itu cukup jelas — saya tidak diizinkan untuk mencalonkan diri lagi. Sayang sekali,”
menandai perubahan sikap dari pernyataan-pernyataan sebelumnya di mana ia enggan secara tegas menolak kemungkinan maju lagi.

Amandemen ke-22 Batasi Dua Masa Jabatan Presiden

Menurut Amandemen ke-22 Konstitusi Amerika Serikat, seseorang hanya dapat terpilih maksimal dua kali sebagai Presiden. Meski demikian, Trump sempat beberapa kali menggoda publik dengan ide masa jabatan ketiga sejak ia memenangkan pemilihan kembali pada November 2024.

Baca Juga: Trump Kritik The Fed: Jerome 'Too Late' Powell Picu Tawa APEC

Ketua DPR AS Mike Johnson mengonfirmasi pada Selasa bahwa ia telah mendiskusikan isu tersebut dengan Trump, dan keduanya sepakat bahwa tidak ada jalur hukum realistis untuk mengubah Konstitusi dalam waktu dekat.

“Ini sudah menjadi perjalanan yang luar biasa,” ujar Johnson. “Namun saya rasa presiden memahami, dan kami telah membicarakan, batasan yang ditetapkan oleh Konstitusi.”

Johnson menjelaskan bahwa proses amandemen Konstitusi membutuhkan persetujuan dua pertiga anggota Kongres dan ratifikasi oleh tiga perempat negara bagian, yang menurutnya dapat memakan waktu hingga satu dekade.

“Saya tidak melihat adanya jalan untuk itu,” tambahnya.

Sekutu Trump Masih Dorong Ide Masa Jabatan Ketiga

Beberapa sekutu politik Trump, termasuk mantan penasihat strategis Steve Bannon, diketahui sempat mengajukan teori hukum kontroversial yang menantang batas dua masa jabatan yang ditetapkan oleh Amandemen ke-22.

Trump sendiri kerap menyinggung ide tersebut dalam kampanye dan rapat umum pendukungnya, bahkan menjual merchandise bertuliskan “Trump 2028”. Namun, Johnson menyebut hal itu lebih sebagai strategi politik dan bentuk sindiran terhadap lawan politiknya.

Baca Juga: Rudal Jelajah Korea Utara Meluncur Saat Trump Bersiap Hadiri APEC di Korea Selatan

“Ia hanya bersenang-senang dengan itu, mengolok-olok para Demokrat yang panik dengan kemungkinan tersebut,” ujar Johnson.

Siapa Penerus Trump di 2028?

Trump, yang kini berusia 79 tahun, juga menyebut beberapa nama sebagai calon penerus potensial dari Partai Republik untuk pemilihan presiden 2028. Di antaranya adalah Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio.

Apabila secara hipotetis Trump kembali maju, ia akan berusia 82 tahun, menjadikannya presiden tertua dalam sejarah AS. Namun, dengan pernyataannya kali ini, Trump tampaknya menegaskan bahwa masa kepemimpinannya akan berakhir sesuai batas konstitusional pada 2029.

Selanjutnya: Biaya Haji 2026 Disepakati Sebesar Rp 87.409.366 per Jemaah

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial sampai 3 November 2025, Samyang-Listerine Diskon 20%




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×