CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.762   15,00   0,09%
  • IDX 8.360   -56,40   -0,67%
  • KOMPAS100 1.159   -6,90   -0,59%
  • LQ45 843   -6,51   -0,77%
  • ISSI 292   -2,10   -0,72%
  • IDX30 440   -4,78   -1,08%
  • IDXHIDIV20 511   -3,08   -0,60%
  • IDX80 130   -1,08   -0,82%
  • IDXV30 135   -1,26   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,67   -0,47%

Trump Gelar Penyambutan Meriah untuk MBS, Bahas Penjualan F-35 dan Investasi Saudi


Selasa, 18 November 2025 / 13:49 WIB
Trump Gelar Penyambutan Meriah untuk MBS, Bahas Penjualan F-35 dan Investasi Saudi
ILUSTRASI. Presiden Trump menyambut MBS untuk kesepakatan bisnis besar, termasuk penjualan jet tempur F-35 dan investasi US$600 miliar. Ini menandai pemulihan hubungan. REUTERS/Ken Cedeno/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menggelar penyambutan meriah bagi penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), pada Selasa.

Kunjungan ini diperkirakan akan mempercepat penjualan jet tempur F-35 serta membuka jalan bagi berbagai kesepakatan bisnis dengan kerajaan tersebut.

Kedatangan MBS ini merupakan kunjungan pertama ke Amerika Serikat sejak 2018, setelah pembunuhan jurnalis Saudi dan kritikus pemerintah, Jamal Khashoggi, di Istanbul yang memicu kecaman internasional.

Intelijen AS menyimpulkan bahwa MBS menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi. Putra Mahkota membantah memberikan perintah langsung, tetapi mengakui bertanggung jawab sebagai pemimpin de facto kerajaan.

Penyambutan hangat yang disiapkan Gedung Putih menandai pemulihan hubungan bilateral setelah ketegangan mendalam akibat pembunuhan tersebut.

Agenda Diplomasi Sehari Penuh

Dalam rangkaian kegiatan diplomatik di Washington, MBS akan:

  • Mengadakan pertemuan dengan Trump di Oval Office,

  • Menghadiri makan siang di Cabinet Room,

  • Menghadiri makan malam resmi black-tie pada malam harinya.

Baca Juga: Trump Buka Opsi Militer di Venezuela, Negosiasi Tetap Terbuka

Trump berharap dapat menindaklanjuti janji investasi Saudi senilai US$600 miliar yang disampaikan saat ia berkunjung ke Riyadh pada Mei lalu. Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada Reuters bahwa sejumlah kesepakatan AS–Saudi di sektor teknologi, manufaktur, pertahanan, dan lainnya akan diumumkan.

Trump juga mengatakan pada Senin bahwa AS "akan menjual" F-35 kepada Saudi, yang telah mengajukan permintaan pembelian 48 unit jet tempur canggih tersebut.

Penjualan F-35: Pergeseran Kebijakan Besar

Jika disetujui, ini akan menjadi penjualan F-35 pertama AS ke Arab Saudi, sekaligus menandai perubahan besar dalam kebijakan pertahanan AS.

Kesepakatan ini dapat mengubah keseimbangan militer di Timur Tengah, mengingat Israel selama ini menjadi satu-satunya negara di kawasan yang memiliki F-35 sebagai bagian dari kebijakan AS untuk menjaga “keunggulan militer kualitatif” Israel.

Selain alutsista, MBS juga mengejar:

  • Jaminan keamanan dari AS

  • Akses teknologi kecerdasan buatan (AI)

  • Kemajuan perundingan program nuklir sipil Saudi

Baca Juga: Perang Narkoba AS: Trump Buka Opsi Pembicaraan dengan Maduro

“Orang-orang Saudi akan membelanjakan banyak uang besok di Amerika Serikat,” ujar pejabat senior Gedung Putih.

AS Ingin Jauhkan Saudi dari China

Dennis Ross, mantan negosiator AS dan kini analis di Washington Institute, mengatakan Trump ingin membangun hubungan strategis menyeluruh dengan Riyadh agar Saudi tidak semakin mendekat ke China.

“Presiden Trump percaya semua langkah ini mengikat Saudi lebih erat dengan AS—dari isu keamanan hingga keuangan, AI, dan energi,” kata Ross.

Tekanan Agar Saudi Bergabung dengan Abraham Accords

Trump juga diperkirakan akan menekan MBS untuk bergabung dengan Abraham Accords dan menormalisasi hubungan dengan Israel.

Namun Saudi enggan mengambil langkah besar tersebut tanpa kejelasan jalan menuju negara Palestina, isu yang semakin terpinggirkan di tengah perang Gaza.

Trump sebelumnya menengahi kesepakatan Abraham Accords antara Israel dan Bahrain, UEA, Maroko, serta Sudan pada 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, Kazakhstan juga sepakat bergabung.

Baca Juga: Pemerintahan Trump Cabut Aturan Kompensasi Tunai karena Gangguan Penerbangan

Bagi Trump, keterlibatan Saudi dianggap sebagai kunci perdamaian Timur Tengah yang lebih luas.

“Sangat penting bagi presiden bahwa Saudi bergabung selama masa jabatannya. Karena itu, tekanannya terus meningkat,” ujar pejabat Gedung Putih tersebut.

Normalisasi Hubungan Israel–Saudi Tidak Akan Hambat Pakta Keamanan

Menurut Jonathan Panikoff, mantan pejabat intelijen AS, Trump tetap akan mendorong normalisasi Israel–Saudi. Namun kurangnya kemajuan pada isu tersebut tidak akan menghalangi terbentuknya pakta keamanan baru AS–Saudi.

“Keinginan Trump mendapatkan investasi besar Saudi di AS dapat membantu memperkuat hubungan pertahanan, meskipun negosiasi normalisasi Israel–Saudi belum bergerak,” ujar Panikoff, kini di Atlantic Council.

Selanjutnya: Pemerintah Akan Naikkan Plafon KUR hingga Menjadi Rp 320 Triliun di 2026

Menarik Dibaca: Pasar Kripto Ambles, Segelintir Kripto Ini Menempati Top Gainers




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×