Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, dia akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He di Gedung Putih pada Jumat (11/10), hari kedua perundingan perdagangan tingkat tinggi AS-China.
"Hari besar negosiasi dengan China. Mereka ingin membuat kesepakatan, tapi apa yang saya lakukan? Saya bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China besok di Gedung Putih," kata Trump melalui akun Twitter-nya, Kamis (10/10), seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya, Wakil PM China Liu He menyatakan, Tiongkok bersedia untuk mencapai kesepakatan dengan AS tentang masalah-masalah yang jadi perhatian utama kedua negara. Ini untuk mencegah gesekan yang mengarah ke eskalasi lebih lanjut.
Baca Juga: Menkeu AS sambut Wakil PM China, negosiasi dagang pun resmi bergulir
Kantor berita Xinhua melaporkan, Liu, negosiator perdagangan utama China, membuat pernyataan itu di Washington ketika dia bertemu Presiden Dewan Bisnis AS-China Craig Allen, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Urusan Internasional Kamar Dagang AS Myron Brilliant, dan Direktur Pelaksana IMF yang baru Kristalina Georgieva.
"Tiongkok datang dengan tulus, bersedia bekerjasama dengan AS mengenai neraca perdagangan, akses pasar, dan perlindungan investor," kata Liu, yang menambahkan China berharap, komunitas internasional akan bekerjasama untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran dunia.
Pembicaraan tingkat tinggi mulai bergulir
Para negosiator perdagangan utama AS dan China hari ini (10/10) bertemu di Washington untuk pertama kalinya sejak akhir Juli lalu. Mereka mencoba mencari jalan keluar dari perang dagang yang berkobar selama 15 bulan.
Menteri Keuangan (Menkeu) AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS (USTR) Robert Lighthizer menyambut Wakil PM China Liu He di tangga kantor USTR, sebelum menggelar pertemuan. Mereka akan berusaha untuk mempersempit perbedaan untuk menghindari kenaikan tarif atas barang-barang Cina senilai US$ 250 miliar pada 15 Oktober nanti.
Baca Juga: Wall Street menguat terdongkrak harapan kesepakatan dagang AS-China
Tapi, atmosfer di sekitar perundingan itu begitu suram oleh keputusan Departemen Perdagangan AS, Senin (7/10), yang memasukkan 28 perusahaan China dalam daftar hitam. Washington menuding ke-28 perusahaan itu terlibat pelanggaran HAM atas kelompok minoritas muslim di Provinsi Xinjiang, China.
Sehari kemudian, giliran Departemen Luar Negeri AS memberlakukan pembatasan visa kepada pejabat Tiongkok yang terkait masalah di Xinjiang. Jika negosiasi gagal lagi, maka pada 15 Desember, hampir semua barang impor China ke AS bernilai lebih dari $ 500 miliar bisa terkena tarif tambahan.