Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden Amerika Serikat Donald Trump berupaya untuk mencari jalan keluar untuk mengatasi wabah virus corona. Termasuk dengan mencoba bekerja sama dengan China.
Ia mengatakan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan membahas pandemi virus corona dengan sangat terperinci.
Baca Juga: WHO peringatkan dunia: Jangan sia-siakan kesempatan kedua untuk melawan virus corona
"China telah melalui banyak hal & telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang virus ini," cuit Trump lewat akun Twitter-nya seperti dikutip Reuters.
"Kami bekerja sama dengan erat," tandasnya.
Di sisi lain, televisi pemerintah China juga melaporkan bahwa kedua kepala negara berbicara melalui sambungan telepon tetapi tidak segera mengungkapkan rincian tentang apa yang dibahas selama panggilan telepon tersebut.
Sementara itu, pandemi virus corona sendiri telah menjadi masalah bagi berbagai negara. Di mana sejauh ini virus corona telah menewaskan lebih dari 24.000 orang secara global.
Baca Juga: Terlalu banyak korban jiwa akibat corona, kamar jenazah di Bergamo membludak
Bahkan wabah virus corona menyebar kian cepat di AS dengan jumlah kasus positif infeksi corona yang telah melampaui China, Spanyol dan Italia.
Menurut penghitungan Reuters, kini AS menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia dengan jumlah kasus virus corona mencapai 81.378 kasus.
China berada di urutan kedua dengan 81.285 kasus dan Italia diikuti urutan ketiga dengan 80.539 kasus.
Baca Juga: Taiwan-China tengah panas, Trump teken UU dukungan AS kepada Taipei
Setidaknya 1.178 orang di Amerika Serikat telah meninggal akibat virus corona. Di AS, virus corona telah terbukti sangat berbahaya bagi orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis yang mendasarinya.
New York, New Orleans dan tempat-tempat lainnya menghadapi lonjakan pasien rawat inap dan kekurangan pasokan, staf dan tempat tidur pasien.
Fasilitas medis kekurangan ventilator dan masker pelindung serta terhambat oleh kapasitas pengujian diagnostik yang terbatas.
Baca Juga: Cerita dokter Spanyol dan Italia yang terpaksa memilih pasien muda untuk diselamatkan