Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Jumat terus menekan perusahaan raksasa teknologi global Google setelah menteri keuangannya mengesampingkan kekhawatiran keamanan nasional terhadap aktivitas perusahaan China.
Dalam sebuah Tweet, Trum mengatakan ia tidak menemukan adanya masalah bisnis Google di China. Kendati demikian, ia mengatakan, jika ada masalah, pemerintahannya pasti akan mengetahuinya.
Baca Juga: Derita Huawei jadi berkah bagi Nokia di bisnis jaringan 5G
Pada hari Rabu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa dia dan Trump telah melakukan pembicaraan langsung dengan CEO Google dan diyakinkan bahwa aktivitas perusahaan teknologi tersebut di China sangat-sangat terbatas.
"Presiden dan saya benar-benar rajin dalam masalah ini, dan kami tidak mengetahui adanya area di mana Google bekerja dengan pemerintah China dengan cara apa pun yang menimbulkan kekhawatiran," kata Mnuchin kepada CNBC dalam sebuah wawancara
Ia menambahkan Google merupakan perusahaan Amerika yang ingin membantu AS.
Baca Juga: Tantang ancaman China, AS kirim kapal perang di Selat Taiwan
Trump telah berulang kali menekan perusahaan teknologi AS termasuk Google, dan menuduh tanpa menunjukkan bukti bahwa mereka telah mendiskriminasikan dirinya dan sesama konservatif.
Dia bertemu dengan CEO Google Sundar Pichai pada pertemuan Gedung Putih pada hari Senin dengan sejumlah eksekutif teknologi top lainnya.
Trump: Jika ada masalah... Halaman Selanjutnya
“Mungkin ada atau tidak ada masalah Keamanan Nasional terkait dengan Google dan hubungannya dengan China. Jika ada masalah, kami akan mengetahuinya. Saya sungguh berharap tidak ada !!! ”tulis Trump di Twitter.
Baca Juga: Gara-gara Perang Dagang, Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Termasuk Indonesia dipangkas
Google, sebuah unit dari Alphabet Inc, menolak memberikan komentar. Awal bulan ini, pejabat urusan pemerintahan utama perusahaan mengatakan pada sidang Senat AS bahwa mereka melakukan sedikit bisnis di China.
"Pada dasarnya di China kita benar-benar melakukan sangat sedikit hari ini, tentu dibandingkan dengan perusahaan teknologi besar lainnya," kata Karan Bhatia, wakil presiden untuk urusan pemerintah dan kebijakan publik.
Baca Juga: Menlu AS Mike Pompeo siap datang ke Iran, tapi undang sekutunya kawal Selat Hormuz
Saham Alphabet naik 11% di perdagangan tengah hari karena hasil laba yang kuat dirilis Kamis.