Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump mengklaim dia telah melihat bukti bahwa virus corona baru berasal dari laboratorium Wuhan. Namun sayangnya, dia menolak untuk memberikan rincian lebih spesifik mengenai hal ini.
Melansir Sky News, saat berbicara pada konferensi pers Gedung Putih, Trump mengatakan China tidak bisa menghentikan penyebaran virus, atau membiarkannya menyebar.
Trump mengatakan, dia merasa yakin virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan, dan menambahkan bahwa otoritas AS "memperhatikan hal ini dengan sangat, sangat intens".
Baca Juga: Rumor hangat: Tuntut ganti rugi corona, AS akan cabut kekebalan kedaulatan China
"Kita akan melihat dari mana asalnya. Ada banyak teori," katanya.
"China bahkan mungkin memberi tahu kita," tambahnya.
Saat ditanya oleh seorang wartawan apakah dia telah melihat bukti mengenai pernyataannya, ia menjawab: "Ya, saya pernah. Tapi saya tidak bisa memberitahu Anda. Saya tidak diizinkan memberitahu Anda itu."
Institut Virologi Wuhan menolak mentah-mentah tuduhan tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan: "Saya ingin menunjukkan lagi bahwa asal virus adalah masalah ilmiah yang kompleks, dan itu harus dipelajari oleh para ilmuwan dan profesional."
Baca Juga: China bongkar 10 rahasia tingginya tingkat kesembuhan pasien Covid-19, penasaran?
Dia juga mengatakan AS sebaknya fokus pada masalah penanganan pandemi di dalam negeri ketimbang mencari-cari kesalahan negara lain.
Asal virus dipercaya secara luas berasal dari pasar makanan laut di kota China, setelah melompat dari tubuh hewan ke manusia.
Trump menolak mengatakan apakah dia menganggap Presiden Tiongkok Xi Jinping bertanggung jawab atas transparansi informasi terkait virus corona.
Baca Juga: Cari asal-usul corona, AS kembali desak China beri akses ke lab Wuhan
Ketegangan antara Beijing dan Washington telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, di mana China menuding militer AS lah yang kemungkinan membawa virus corona ke China.
Pada hari Rabu, Trump mengatakan bahwa ia tengah memutar otak untuk menerapkan konsekuensi atau sanksi terhadap China atas virus tersebut.
Baca Juga: Aksi keras diplomat China dinilai bakal jadi bumerang saat wabah corona berakhir
Menurut data Johns Hopkins University, lebih dari 61.000 warga AS meninggal dunia setelah tertular virus corona.