kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rumor hangat: Tuntut ganti rugi corona, AS akan cabut kekebalan kedaulatan China


Jumat, 01 Mei 2020 / 07:44 WIB
Rumor hangat: Tuntut ganti rugi corona, AS akan cabut kekebalan kedaulatan China
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis (30/4/2020) bahwa dirinya tak lagi memandang perjanjian perdagangannya dengan China menjadi hal utama. Kini, Trump mengancam akan memberlakukan tarif baru kepada Beijing, karena pemerintahannya akan membuat tindakan pembalasan atas wabah pandemi corona.

Melansir Reuters, retorika Trump yang tajam terhadap China mencerminkan rasa frustasinya yang semakin besar terhadap Beijing atas pandemi. Virus ini telah menyebabkan puluhan ribu nyawa di Amerika Serikat melayang, memicu kontraksi ekonomi, dan mengancam peluangnya untuk terpilih kembali sebagai presiden pada November.

Dua pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sejumlah opsi terhadap China sedang dibahas. Akan tetapi mereka memperingatkan bahwa upaya tersebut masih dalam tahap awal. Rekomendasi belum mencapai tingkat tim keamanan nasional puncak atau presiden Trump, kata seorang pejabat kepada Reuters.

Baca Juga: China bongkar 10 rahasia tingginya tingkat kesembuhan pasien Covid-19, penasaran?

"Ada diskusi tentang seberapa sulit untuk memukul China dan bagaimana mengkalibrasi dengan benar," salah satu sumber mengatakan.

Washington kini berjalan di tali yang tipis terkait hubungannya dengan Beijing. Di satu sisi, AS mengimpor peralatan perlindungan pribadi (APD) dari sana dan tetap waspada terhadap tindakan-tindakan yang bisa merusak kesepakatan perdagangan yang sensitif.

Baca Juga: China: Kami tidak tertarik mencampuri urusan Pilpres AS

Trump menjelaskan, kekhawatirannya tentang peran China dalam asal-usul dan penyebaran virus corona menjadi prioritas untuk saat ini daripada upayanya untuk membangun perjanjian perdagangan awal dengan Beijing yang telah lama mendominasi hubungannya dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

"Kami menandatangani kesepakatan perdagangan di mana mereka seharusnya membeli, dan mereka sebenarnya telah membeli banyak. Tapi itu sekarang menjadi sekunder dibanding dari apa yang terjadi dengan virus," kata Trump kepada wartawan. "Situasi virus tidak dapat diterima."

Baca Juga: Lindungi bisnis bioskop, China siap perketat tayang perdana film secara online




TERBARU

[X]
×