kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trump ogah tarik beleid tarif impor, kesepakatan dagang dengan China mentah lagi


Sabtu, 09 November 2019 / 09:00 WIB
Trump ogah tarik beleid tarif impor, kesepakatan dagang dengan China mentah lagi
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi membuat mentah lagi upaya membuat kesepakatan perdagangan dengan China. Yang terbaru, Trump tidak setuju AS menarik lagi tarif impor sebagai bagian kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan China.

Pernyataan Trump ini memicu keraguan baru tentang kapan dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu dapat mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung 16 bulan dan memperlambat pertumbuhan global tersebut.

Para pejabat dari kedua negara pada Kamis lalu (7/11) sempat mengatakan, China dan AS telah sepakat untuk menurunkan tarif barang satu sama lain dalam kesepakatan perdagangan tahap pertama.

Baca Juga: China dan AS sepakat batalkan tarif impor secara bertahap, perang dagang berakhir?

Tetapi, Reuters melaporkan, gagasan penarikan tarif impor oleh AS mendapat tantangan yang keras di dalam pemerintahan Trump.

Trump -yang telah berulang kali menggambarkan dirinya sebagai "Tariff Man"- mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa ia tidak setuju mengurangi tarif impor yang sudah diberlakukan.

"China ingin mendapatkan sedikit kemunduran, bukan kemunduran total," karena mereka tahu saya tidak akan melakukannya, "kata Trump seperti dikutip Trump. "Aku belum menyetujui apa pun."

Baca Juga: Pasar minyak gelisah karena pasokan AS dan kemungkinan mundurnya kesepakatan dagang

Trump mengatakan Cina ingin membuat kesepakatan lebih dari yang dia lakukan. Trump tarif impor AS menghasilkan miliaran dollar untuk kas AS. "Aku sangat bahagia sekarang. Kami menerima miliaran dolar, "katanya seperti dilansir Reuters.

Selanjutnya, Termakan Propaganda China

Indeks bursa saham AS turun setelah komentar Trump tersebut, menghentikan reli yang dipicu oleh optimisme kesepakatan perdagangan yang membawa indeks bursa utama AS ke level rekor.

Trump juga mengatakan kesepakatan perdagangan dengan China, jika selesai, akan ditandatangani di Amerika Serikat. "Dengan asumsi kita mendapatkannya ... itu bisa saja di Iowa atau negara pertanian atau tempat seperti itu. Itu akan ada di negara kami,” tandas Trump.

Negara bagian pertanian Iowa telah dihantam oleh tarif impor balasan dari China atas kedelai, daging babi, dan produk pertanian AS.

Baca Juga: Rumor hangat: Penandatangan kesepakatan AS-China kemungkinan ditunda hingga Desember

Hu Xijin, editor surat kabar Global Times yang dikelola Pemerintah China, bereaksi terhadap komentar Trump. Ia menuliskan bahwa pasar tidak mengharapkan pernyataan Trump.

Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengecam wartawan dan menuduh mereka "dipermainkan" oleh propaganda China yang secara salah menyatakan bahwa kedua belah pihak telah setuju untuk membatalkan tarif secara bertahap.

Navarro mengeluh bahwa terlalu banyak laporan mengandalkan sumber anonim. Ia mengatakan hanya Trump dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang harus dikutip pada berita tentang negosiasi perdagangan China.

“Demi kebaikan negara, sirkus sumber anonim ini harus dihentikan. Dengan tergesa-gesa meraup kompetisi mereka, terlalu banyak wartawan yang menjalankan risiko yang sangat nyata untuk dimainkan, melakukan kesalahan, dan melukai negara ini, ”kata Navarro.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping: Saatnya meruntuhkan tembok proteksionisme



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×