Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Trump telah memerintahkan Delta Air Lines dan Aeromexico untuk mengakhiri usaha patungan yang memungkinkan kedua maskapai mengoordinasikan penjadwalan, harga, dan keputusan kapasitas untuk penerbangan AS-Meksiko, paling lambat 1 Januari 2026.
Mengutip Reuters, Selasa (16/9/2025), Departemen Perhubungan AS pada bulan Juli telah mengusulkan untuk mengakhiri usaha patungan yang telah berjalan hampir sembilan tahun tersebut sebagai bagian dari sejumlah tindakan yang ditujukan pada penerbangan Meksiko.
Sebelumnya, Departemen Perhubungan AS di bawah Presiden Joe Biden mengatakan pada Januari 2024 bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengakhirinya.
Washington juga telah memperingatkan bahwa mereka dapat mengambil tindakan terhadap negara-negara Eropa terkait pembatasan di bandara.
Baca Juga: Trump Ancam Berlakukan Darurat Nasional di Ibu Kota AS, Ini Pemicunya
Departemen tersebut mengatakan pada hari Senin bahwa pengakhiran usaha patungan tersebut diperlukan karena adanya dampak antipersaingan yang berkelanjutan di pasar AS-Mexico City yang memberikan keuntungan tidak adil bagi Delta dan Aeromexico.
Maskapai-maskapai tersebut melayani sekitar 60% penerbangan penumpang dari Bandara Mexico City ke AS. Bandara tersebut merupakan gerbang internasional terbesar keempat ke dan dari Amerika Serikat.
Pemerintah AS tidak mewajibkan Delta untuk menjual 20% saham ekuitasnya di Aeromexico.
Pemerintah AS menambahkan bahwa kedua maskapai memiliki fleksibilitas yang cukup besar untuk bersaing di pasar dan bekerja sama, serta dapat mengajukan kembali permohonan persetujuan jika kondisi berubah.
Delta menyatakan kekecewaannya atas penghentian persetujuan untuk usaha patungan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu akan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi lapangan kerja, komunitas, dan konsumen AS yang bepergian antara AS dan Meksiko.
"Kami sedang meninjau perintah Departemen dan mempertimbangkan langkah selanjutnya," jelas Delta.
Baca Juga: IMF: Ekonomi AS Tertekan, Permintaan Turun dan Pertumbuhan Lapangan Kerja Melambat
Aeromexico menyatakan penyesalannya atas keputusan ini, yang menurutnya mengabaikan manfaat yang telah diberikan aliansi tersebut bagi pariwisata dan konektivitas, dan akan bekerja sama dengan Delta untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Langkah ini tidak mempengaruhi pelanggan kami," tambahnya, seraya menekankan bahwa perjanjian codeshare antara kedua maskapai akan tetap berlaku, begitu pula dengan hubungan timbal balik dalam program frequent flyer mereka.
Pemerintah Meksiko tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Delta sebelumnya mengatakan bahwa usaha patungan tersebut menghasilkan hampir 4.000 lapangan kerja di AS dan lebih dari US$ 310 juta bagi produk domestik bruto AS.
Delta memperingatkan bahwa manfaat konsumen tahunan hingga US$ 800 juta dapat menguap, dua lusin rute dapat dibatalkan, dan pesawat yang lebih kecil dapat menggantikan pesawat yang ada.
Pada bulan Juli, Departemen Perhubungan menyatakan akan mengambil tindakan setelah pemerintah Meksiko memangkas slot penerbangan dan memaksa maskapai kargo untuk merelokasi operasinya di Mexico City, yang berdampak pada maskapai penerbangan AS.
Baca Juga: Trump Desak Uni Eropa Kenakan Tarif 100% ke Tiongkok dan India, Ini Alasannya
Menteri Perhubungan Sean Duffy memerintahkan maskapai Meksiko untuk mengajukan jadwal penerbangan dan memperingatkan bahwa departemennya dapat menolak permintaan penerbangan dari Meksiko jika pemerintah gagal menanggapi kekhawatiran AS atas keputusan yang dibuat pada tahun 2022 dan 2023.
Pada hari Senin, Departemen Perhubungan menyatakan bahwa Meksiko terus melakukan intervensi dan distorsi pasar yang berdampak buruk pada persaingan di pasar layanan udara AS-Meksiko dan menyatakan bahwa Meksiko melestarikan rezim alokasi slot yang tidak memenuhi standar internasional dan menguntungkan Aeromexico.
Departemen tersebut memperingatkan bahwa kemungkinan masalah dari usaha patungan ini termasuk tarif yang lebih tinggi di beberapa pasar, berkurangnya kapasitas, dan tantangan bagi maskapai AS akibat intervensi pemerintah.